Tersohornya Bakso Bejo hingga Warga di Korea Rela Cari Penginapan untuk Menikmatinya
"Kalau musim liburan gitu wisatawannya bisa sampai menginap buat makan bakso di kedai pusat. Karena rumahnya pada jauh..."
Editor: Rimawan Prasetiyo
Kini websitenya tidak hanya menjual bakso, tetapi kebutuhan sehari-hari hingga obat dari Indonesia. Ia menjadi importir barang Indonesia, tujuannya agar WNI di Korea bisa menikmati apa pun dari Indonesia dengan harga yang terjangkau dan mudah dikontrol.
Sedangkan gerai offline-nya, berpusat di Pocheon dan tiga kota besar di Korea Selatan, yang merupakan basis 38.000 WNI.

Meski sudah sukses, Subandi tetap memudahkan para ekspatriat Indonesia dengan memperbolehkan mereka membeli kebutuhan pokok di website-nya dan membayarnya setelah mendapatkan gaji bulanan.
"Kalau musim liburan gitu wisatawannya bisa sampai menginap buat makan bakso di kedai pusat. Karena rumahnya pada jauh beda kota tapi pengen nyoba baksonya langsung," tuturnya.
Bahkan jika ada bazar acara komunitas WNI seperti pengajian, tenda kulinernya paling dikerubuti para pengunjung.
Rekor spektakuler yang pernah dialaminya, habis tiga kwintal hanya dalam empat jam saja dan menghasilkan laba kotor Rp 250 juta.
Ke depan, Subandi ingin sekali memperkenalkan baksonya di bandara-bandara Korea Selatan.
Namun menurutnya masih perlu modal, dan kenal banyak stake holder. (Kompas.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)
Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Ini Dia "Bakso Bejo" yang Tersohor di Korea