4 Fakta Penggantian Kapolda Metro Jaya, Nomor 3 Bantahan Kapolri soal Desas-desus Penyebabnya
TribunWow.com pun menghimpun fakta-fakta penggantian Kapolda Metro Jaya sebagai berikut, mulai dari alasan hingga desas-desus penyebab penggantian.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
2. Tugas Baru Iriawan
Jabatan barunya, Iriawan akan diberi ruang lingkup yang lebih luas.
"Beliau energinya besar. Ke depan akan ada tugas penting yang akan diemban seperti adanya SEA Games, adanya Pilkada, adanya Pilpres, dan lain-lain," ujar Rikwanto, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/7/2017), dikutip dari Kompas.com.
Tugas seperti itu membutuhkan sosok yang berpengalaman mengelola situasi rumit.
Iriawan justru dianggap mampu menangani kasus-kasus tersebut dengan baik sehingga patut diapresiasi.
"Beberapa tugas sudah dilaksanakan seperti Pilkada Jakarta, berhasil mengungkap sabu satu ton, jadi perlu dilakukan pemberian penghargaan," kata Rikwanto.
Ternyata Tugas Berat Ini yang Menanti Irjen Iriawan setelah Tak Jabat Kapolda Metro Jaya
3. Pernyataan Kapolri
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengapresiasi Iriawan atas tugasnya selama 10 bulan menjaga Jakarta sebagai Kapolda Metro Jaya.
"Kapolda Metro Jaya itu sudah bertugas cukup baik, maka Kapolri apresiasi karena menjaga Jakarta tetap kondusif," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Bahkan, melalui Kapolri melalui Rikwanto membantah mutasi tersebut karena beberapa kejadian kontroversial yang terjadi belakangan ini.
Kronologi Penembakan Mobil Milik Penggiat LSM di Sragen, 2 Pelaku Diringkus!
4. Sosok Idham Aziz, pengganti Iriawan
Irjen Idham Azis yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, ternyata sosok yang pernah melumpuhkan teroris.
Ia pernah menjadi bagian Densus 88 Antiteror dengan prestasi melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.