Ramalan Alexander Graham Bell 100 Tahun yang Lalu, Kini Terjadi di Kehidupan 2017
Prediksinya pun berlanjut pada pesawat komersial, panel surya, dan kebutuhan akan sumber daya yang berkelanjutan.
Editor: Tinwarotul Fatonah
"Dia membawa penonton ke dalam kepercayaan dirinya dan membuat mereka merasa bahwa dia sedang mengungkapkan rahasia dari buku catatan ilmiahnya," sebuah surat kabar melaporkan.
Bell lalu membuat tambahan harian ke dalam buku catatannya yang legendaris: sketsa temuan, renungan, dan kliping pers.
Di rumahnya di Nova Scotia, lebih dari 30 pria bekerja untuk mewujudkan gagasan Bell.
Beberapa di antaranya cukup sederhana seperti sebuah sistem tali untuk membuka dan menutup jendela sehingga ia tidak perlu bangun dari tempat tidur saat membaca.
Sementara itu, sisanya merupakan usaha besar: Bell menghabiskan beberapa dekade untuk mencoba membiakkan domba dengan lebih dari dua puting susu.
Astaga! Mantan Kekasih Awkarin Meninggal, Inikah Penyebabnya?
Pada tahun 1912, Bell menulis di buku catatan: "Kamu bisa mengatakan bahwa manusia telah menaklukkan misteri alam.”
Namun, lima tahun kemudian di McKinley, dia menyuarakan keprihatinan tentang penyalahgunaan alam.
"Kita bisa mengambil batu bara dari tambang, tapi kita tidak bisa mengembalikannya. Kita bisa mendapatkan minyak dari waduk bawah tanah, tapi kita tidak pernah bisa mengisi ulang mereka lagi," katanya kepada para siswa.
Dengan konsumsi yang besar di dunia, dia meramalkan akan datang harinya ketika persediaan mengering.
Sementara ilmuwan lain percaya bahwa udara kotor akan menghalangi sinar matahari dan mendinginkan planet ini, Bell telah memikirkan adanya fenomena semacam efek rumah kaca.
Pretty Asmara Ngotot Teriak Dijebak, Polisi Ungkap Hasil Tes Urine
Sebagai solusinya, dia mengusulkan alkohol sebagai bahan bakar alternatif dan sketsa alat atap rumah untuk mengumpulkan tenaga surya dari sinar matahari.
"Hal yang paling luar biasa mengenai Doktor Bell adalah bahwa dia lebih muda dalam pikirannya, daripada kebanyakan pria setengah usianya," ujar temannya pada 1921.
Tahun berikutnya, dan beberapa bulan setelah menerima paten terakhirnya, Bell meninggal pada usia 75 tahun.
Selama pemakamannya, 14.346.701 telepon di Amerika terdiam selama satu menit sebagai penghargaan terhadap penemunya. (Kompas.com)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Begini Isi Ramalan Alexander Graham Bell yang Terbukti pada 2017