Breaking News:

Ramalan Alexander Graham Bell 100 Tahun yang Lalu, Kini Terjadi di Kehidupan 2017

Prediksinya pun berlanjut pada pesawat komersial, panel surya, dan kebutuhan akan sumber daya yang berkelanjutan.

Editor: Tinwarotul Fatonah
Courtesy Library of Congress
DALAM BENAK SANG PENEMU. Sambil tetap bekerja di telepon, Bell mulai tertarik untuk merancang mesin terbang. Selama tiga dekade ia bereksperimen dengan aeronautika, termasuk desain (di atas) untuk membangun layang tetrahedral, yang menggunakan sel segitiga untuk stabilitas. Pada bulan Desember 1907—setahun setelah Wright bersaudara mematenkan pesawat mereka—salah satu layang-layang Bell terbang dengan manusia di dalamnya untuk pertama kalinya. Penumpangnya, Letnan Thomas Selfridge, menjadi orang 

Gilbert Grosvenor, menantu Bell dan editor majalah National Geographic, belakangan meminta teks tersebut dan menerbitkan versi revisinya dalam edisi Februari.

Kini, seratus tahun kemudian, ramalan dan peringatan Bell terus berlanjut.

3 Artis Cantik Ini Berani Blak-Blakan Soal Kehidupan di Atas Ranjang! Nomor 2 Bikin Panas Dingin

Bell dibesarkan di era ketika sekolah "melahirkan sarjana ketimbang ilmuwan", katanya kepada siswa di McKinley saat di panggung.

Namun, abad yang lalu telah melahirkan sebuah penemuan luar biasa, yakni dari telegraf ke foto.

"Saya sendiri belum cukup tua, tetapi saya dapat mengingat hari-hari ketika belum ada telepon,” ujar penemu telepon itu yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan.

Seiring masuknya Amerika ke dalam Perang Dunia I, ia berjanji bahwa "orang sains akan dihargai di masa depan, tidak seperti yang pernah dia alami sebelumnya".

Menurut anggapannya sendiri, Bell pada saat itu sedang berada di puncak intelektualnya.

Pada dekade sebelumnya, dia bekerja untuk membangun kapal tercepat di dunia (yang menciptakan pada tahun 1919), mengusulkan sumber energi terbaru berkelanjutan, dan terus-terusan membuat sketsa mesin terbang (alat yang dia gambarkan dalam artikel tahun 1892 menyerupai helikopter yang ditemukan 40 tahun kemudian).

Setahun setelah Wright bersaudara menerima hak paten mereka, layang-layang Bell mampu menerbangkan temannya hingga 160 kaki.

Rektor Gunadarma Sebut Aksi Bullying Itu Bercanda, Netizen: Ada Batasnya Bung!

Pada tahun 1915, dia melakukan panggilan telepon pertama dari pantai ke pantai dan segera setelah itu, seorang pria di Virginia berkomunikasi dengan pria di Menara Eiffel dalam transmisi transatlantik pertama.

Bell meramalkan hari ketika panggilan—dan "operasi mekanis"—bisa dibuat tanpa kabel. Dia juga meramalkan bahwa suatu saat nanti, alat tersebut akan “menggusur” pembuatnya:

"Di setiap tangan, kita melihat bagaimana mesin dan kekuatan motif buatan menggantikan hewan dan tenaga manusia."

Murid-murid McKinley pun terpesona.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Alexander Graham BellNova ScotiaWashington
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved