Gaya Anak Kos Masa Kini yang Kurang Peduli! Mahasiswi ITB Meninggal di Kamar Kos Tak Ada yang Tahu
Diperkirakan, mahasiswi ITB Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2013 ini sudah meninggal tiga hari.
Editor: Wulan Kurnia Putri
• Kamu Bakal Kaget Saat Tahu Bahan Untuk Membuat Pahatan Keren Ini!
Warganet menyayangkan peristiwa yang menimpa Sartika, karena baru beberapa hari kemudian kondisinya diketahui.
Pertanyaan mereka, bagaimana sebenarnya hubungannya dengan teman-teman atau bahkan penghuni kos yang lain?
Kepergian Sartika ini juga disayangkan oleh pemilik akun Facebook, Nestor Rico Tambun.
Nestor menulis, suasana kehidupan di kos saat ini berbeda dengan gaya hidup kos di tahun 1980 atau 1990-an.
• Wah! Ternyata Lagu Ini yang Bisa Kalahkan Psy - Gangnam Style Sebagai Most Viewed YouTube Video
“Dulu, hidup satu kos itu seperti keluarga. Saling memperhatikan, saling berbagi makan, merasa senasib, dan saling tolong. Satu orang sakit, bisa-bisa yang antar berobat 5 atau 6 orang,” tulis wartawan senior ini.
Nestor melanjutkan, sekarang ini, gaya hidup di tempat kos, terutama di tempat-tempat kos bagus di kota-kota besar, orang hidup sendiri-sendiri.
“Masing-masing hidup di kamar, berteman dengan gadget dan internetnya. Merasa tidak enak mencampuri urusan, atau mengganggu teman kos lain,” tutur Nestor.
Padahal, dalam opini Nestor, anak-anak muda yang hidup kos di kota, sebenarnya kehilangan sesuatu.
• Tak Hanya Produksi Ayam Goreng, KFC Kini Mulai Luncurkan Smartphone Super Canggih!
Kehilangan suasana dan perhatian keluarga.
Ada rasa sepi, tidak bisa berbicara, atau curhat kepada keluarga.
Karena itu, ketika berada di rantau, sebenarnya justru sangat butuh teman, sahabat, dan lingkungan yang bisa mengisi kekosongan itu.
“Logisnya, teman-teman koslah yang mengisi kekosongan itu,” tulis Nestor.