Breaking News:

Lepas Pantauan Orangtua, Perempuan 14 Tahun Digerayangi 4 Teman Laki-lakinya Secara Bersamaan

Anak perempuan di Samarinda dilecehkan oleh empat orang rekannya. Sayangnya, korban dan pelaku masih di bawah umur.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

"Masing-masing pelaku ini punya peran berbeda-beda saat melakukan tindakan asusila ini. Karena pelaku ini masih di bawah umur, tentu perlakuannya berbeda dengan dewasa, kita juga akan koordinasi dengan Bapas," ucap Kanit PPA Satreskrim Polresta Samarinda, AKP Sekar Wijayanti.

"Mereka ini bukan anjal (anak jalanan), karena mereka punya rumah, ada orangtuanya, tapi tampilan mereka ini memang seperti anjal, bahkan ada yang masih SMP, dan lainnya sudah putus sekolah," imbuhnya

Kasus ini terungkap setelah orang tua korban melihat adanya bekas warna merah di leher korban.

Orang tua korban yang curiga lantas meminta korban untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Anak-anak memang perlu pengawasan ekstra dari pihak keluarga.

Lengah sedikit saja, anak-anak yang masih hijau itu bisa terjerumus ke hal-hal yan negatif.

Seperti halnya yang terjadi dalam kasus kekerasan seksual anak di bawah umur yang terjadi di kawasan Palaran, Samarinda.

Kali ini korbannya merupakan seorang siswi kelas VII SMP berusia 15 tahun.

Pelaku tindak kekerasan seksual tersebut adalah MS alias Mambo (19) yang merupakan pacar dari korban.



Pelaku tindak asusila telah diamankan jajaran Polsekta Palaran, Rabu (10/5/2017).
Pelaku tindak asusila telah diamankan jajaran Polsekta Palaran, Rabu (10/5/2017). (TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA)

Kejadian ini bermula ketika salah satu keluarga korban mengenalkan pelaku dengan korban.

Setelah berkenalan selama dua minggu, keduanya bersepakat untuk menjalin kasih.

Lalu pada 24 April 2017, pelaku yang saat itu sedang istirahat di rumah temannya, di kawasan Palaran, didatangi oleh korban.

Mereka kemudian meninggalkan rumah itu dan menuju ke sebuah bukit di kawasan Palaran, yang biasanya disebut dengan bukit Teletubbies.

Di bukit itulah keduanya melakukan perbuatan terlarang.

Tak hanya sekali, mereka berdua mengulangi perbuatannya pada 29 April 2017.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
SamarindaBatu CerminPerlindungan Perempuan dan Anak (PPA)TribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved