Fakta Demo Sopir Taksi Solo Tolak Taksi Online, Dari Tuntutannya hingga Aksi Ekstrem Dilakukan!
Fakta-fakta unjuk rasa para taksi konvensional di Solo. Dari tuntutannya hingga aksi ekstrem pun mereka lakukan!
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Wali Kota Solo dan Ketua DPRD juga turut membubuhkan tanda tangan sebagai dukungan terhadap tuntutan sopir taksi reguler.
3. Berpedoman pada UU, Wali Kota Solo pun akhirnya tegaskan tolak operasional taksi online di Solo!
Melansir kembali dari Tribun Solo, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan penolakannya terhadap kehadiran taksi online di Solo.
Penegasannya tersebut pun ia sampaikan dalam pertemuan dengan perwakilan perusahaan taksi reguler di Ruang Rapat Wali Kota kompleks Balai Kota Solo, Selasa (11/7/2017).
Ia menerima kedatangan perwakilan enam perusahaan tersebut setelah melakukan aksi mogok dan demo di bundaran Gladak dan halaman Balai Kota Solo.
Usai mendengarkan aspirasi dari perwakilan perusahaan taksi reguler, Rudy mengutarakan ia menolak beroperasinya taksi online di Solo.
Akhirnya, Tersibak Khasiat Tersembunyi di Balik Nikmatnya Kopi
Rudy menganggap taksi online seperti UberX merupakan taksi ilegal.
"Saya dilantik untuk menjalankan undang-undang, taksi UberX ini kan ilegal, berpelat hitam (tidak sesuai aturan)," kata Rudy.
Undang-undang (UU) yang dimaksud adalah UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
4. Sopir taksi sempat lakukan aksi ekstrem saat unjuk rasa tolak taksi online di Balai Kota
Melansir dari Tribun Solo, saat unjuk rasa berlangsung, seorang sopir taksi pun sempat melakukan aksi ekstrem di Balai Kota Solo.
Ia adalah Gendon (35), seorang sopir Gelora Taksi yang ikut dalam aksi bertajuk Bantai (Barisan Anti Angkutan Ilegal) Solo Raya.
Diketahui, aksi ekstrem yang dilakukan Gendon adalah menarik mobil milik Gelora Taksi yang ditumpangi oleh 7 orang.
Ia menarik mobil tersebut hanya dengan menggunakan giginya!