Hermansyah, Pakar IT Ditikam, Fahri Hamzah Minta Presiden Lakukan Hal Ini!
Peristiwa berdarah Hermansyah dibacok oleh orang tak dikenal menyedot perhatian Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Pemberitaan sedang dihebohkan dengan adanya peristiwa pembacokan yang dialami oleh Hermansyah, ahli IT dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Diketahui ia juga menjadi seorang saksi ahli dalam kasus dugaan chat porno yang menyeret nama Habib Rizieq Shihab, Minggu (9/7/2017).
Melansir dari Tribunnews.com, Hermansyah mengalami pengeroyokan saat ia dan istrinya berada di tol Jagorawi, tiba-tiba ada sebuah mobil sedan yang menyerempet kendaraan mereka sekitar pukul 03.30 WIB.
Pelaku yang berjumlah sekitar 5 orang itu lalu menganiaya Hermansyah, diketahui salah satu pelakunya menggunakan senjata tajam.
Fakta-fakta Pembacokan Pakar IT ITB di Tol Jagorawi, Nomor 4 Keterkaitan Chat Mesum Rizieq Shihab
Buntutnya, Hermansyah mengalami luka cukup parah di bagian leher dan kini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Hermina, Depok, Jawa Barat.
Ternyata, insiden berdarah ini menyedot perhatian Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Ia pun memberikan tanggapannya melalui akun Twitter pribadinya, @fahrihamzah pada Minggu (9/7/2017).
Melalui akun Twitter-nya tersebut, Fahri Hamzah menyoroti kejadian nahas ini dan meminta Presiden Joko Widodo segera pulang sebelum ada banyak orang lagi yang diserang.
5 Fakta Penikaman Prada Yanuar Dilakukan Terduga Anak Anggota DPRD Bali, Nomor 4 Motif Pelaku!
Ia juga mengicaukan sosok Hermansyah menurut pandangannya.
Berikut kicauan Fahri Hamzah selengkapnya terkait penikaman Hermansyah!
"Bapak presiden,
Ada yang terluka lagi,
Seorang anak muda,
Bersekolah tinggi ahli luar biasa..
Tubuhnya tersayat...
Ia dikenal,
Karena menggunakan ilmunya untuk meragukan kerja aparat negara...
Sikap kritisnya mengubah pandangan mata...
Karena di negeri kita,
Aparat bekerja sering tanpa hati.
Aparat bekerja minta dipuji.
Aparat bekerja untuk diri sendiri.