Hujan Tiba-tiba Turun Saat Salat: Sikap Santri, Ulama Hingga Panglima TNI Bikin Haru, Doa Mengalir!
Hujan yang turun saat rakaat pertama tersebut tak kunjung berhenti hingga salat selesai dilaksanakan.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wahid Nurdin
Dalam kolom komentar juga tercatat ada 3.147 komentar dari netizen.
Para netizen banyak memberikan pujian dan salut atas berjalannya acara tersebut.
Terutama pada Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang memberikan sambutan tentang Pancasila yang memperteguh persatuan bangsa.
Zulfakar Alamsah, "Semoga kejayaan NKRI tercinta ini akan tercapai bila semua pemimpin indonesia seperti ini, salut untuk panglima TNI, Gatot Normantio."
Erlank Shapooro, "Hujan itu salah satu syarat atau sebagian waktu di terimanya doa."
Ihsan Kamil, "Merinding denger jenderal gatot, subhanallah, panjang umur sehat selalu pa, ulama butuh sosok seperti jenderal, terimakasih banyak pak."
Acsmandala Phankep, "Betul kata Panglima...Muslim Indonesi tdk perlu diragukan akan sikapnya terhadap NKRI, dan keberagaman kita."
Kaka Labungasa, "Allahu akbar. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan dan kekuatan utk menjaga keutuhan NKRI."
Heru Z. Thalib, "Semoga pak Jenderal tdk jadi lupa diri dgn begitu banyaknya sanjungan terhadap beliau. Semoga tetap istiqomah dalam langkah2 beliau membela Islam, menjaga NKRI dan dekat dengan ulama."
Gondronk Rembun, "Pak gatot emang mantap."
Dikutip dari laman tni.mil.id yang juga memberitakan mengenai kegiatan tersebut, Gatot menyampaikan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia dijiwai dengan nilai-nilai agama atau religius karena pada dasarnya para pejuang berlatar belakang agama yang kuat.
Ia mencontohkan sosok Jenderal Besar Sudirman, yang merupakan Panglima TNI pertama.
Soedirman adalah seorang guru agama yang taat beribadah, bahkan anak buahnya sering memanggilnya dengan sebutan Kyai.
"Yang memperjuangkan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang merdeka adalah rakyat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama dan ras yang berjuang mengorbankan harta benda, pertumpahan darah bahkan nyawa," ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Gatot juga mengatakan bahwa dalam perjuangan di masa lalu, para ulama dan santri juga ikut berjuang melawan penjajah.