Breaking News:

Tumpas Teroris di Marawi! Militer Filipina Dapat Bantuan Pasukan Elite dari Negera Ini

Pasukan militer Filipina kini telah mendapatkan bantuan dari pasukan elite sebuah negara yang unggul dalam persenjataan dan teknologi.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Twitter
Rob O'Neill, anggota pasukan elite Navy SEAL, yang mengaku telah menembak mati Osama bin Laden dalam operasi di Abbottabad, Pakistan, pada Mei 2011. 

TRIBUNWOW.COM - Pasukan militer Filipina kini telah mendapatkan bantuan dari pasukan elite Amerika Serikat (AS).

Bantuan dari pasukan elite AS ini bertujuan untuk membantu militer Filipina membebaskan kota Marawi.

Diketahui sebelumnya, Marawi kini telah disusupi kelompok milisi Maute yang pro negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Untuk itu, beberapa hari yang lalu pemerintah Filipina mengajukan permintaan bantuan kepada AS.

"Sesuai dengan permintaan pemerintah Filipina, pasukan operasi khusus AS sedang mendampingi AFP (militer Filipina) dalam operasi di Marawi guna menolong para komandan AFP di lapangan dalam perlawanan menghadapi Maute dan ASG (kelompok Abu Sayyaf)," kata sang juru bicara kedutaan besar AS kepada kantor berita Reuters, dikutip dari KOMPAS.com.

Peringatan Hari Kemerdekaan Filipina Dibanjiri Tangisan Air Mata

Juru bicara pihak militer Filipina di Marawi, Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera, juga mengonfirmasi kebenaran dari bantuan AS tersebut.

"Mereka tidak bertempur. Mereka hanya menyediakan sokongan teknis," kata Herrera kepada kantor berita Agence-France Press, dikutip dari KOMPAS.com.

Namun, Herrera tidak menjelaskan secara rinci mengenai sokongan teknis yang dimaksud.

Pesawat AS terbang diatas kota Marawi

Pesawat pengintai P3 Orion milik militer AS terlihat terbang di atas kota Marawi, Jumat (9/6/2017).

Meski begitu, belum terlihat tanda-tanda jika pasukan AS telah dikirim ke Filipina.

Muslim Filipina Kecam Keras Pengerusakan Gereja di Marawi: Mereka tidak Wakili Islam, Tapi Musuh!

Herrera mengatakan ada sebanyak 13 personel marinir Filipina yang tewas dalam pertempuran akhir-akhir ini.

Jumlah pasukan Filipina yang tewas menjadi menjadi 58 orang sejak pertempuran berlangsung.

Selain serdadu, pemerintah Filipina mengatakan sedikitnya 138 milisi dan 20 warga sipil meninggal dunia.

Meski digempur selama berhari-hari, Kota Marawi kini masih dikuasai oleh kelompok Maute, yang dipimpin kakak-beradik Omar dan Abdullah Maute.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga mengungkapkan jika kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) telah mengirimkan sejumlah warga Indonesia yang memperkuat kelompok Maute.

"Itu kan kebanyakan JAD, Densus 88 juga sudah kasih statement," ujar Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2017), dikutip dari KOMPAS.com.

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius saat ada di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/4/2017).
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius saat ada di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/4/2017). (Kompas.com/M.Agus Fauzul Hakim)

Menurutnya, Filipina memang telah menjadi wilayah tempur kombatan yang berasal dari Indonesia.

Kombatan Indonesia berangkat ke Afghanistan, beberapa diantara mereka ada yang bergerak ke Filipina.

Semenjak ISIS berdiri, para kombatan Indonesia langsung berangkat ke Suriah.

Namun setelah ISIS digempur dan semakin terdesak, merek amura kabur dan bercerai berai.

Mereka mulai mencari basis di Asia Tenggara, dan sampailah di Filipina.

"Secara historis, kita pernah punya pengalaman dengan Afghanistan, mantan kombatan, kita pernah pengalaman juga di Filipina selatan, Suriah, dan kembali lagi ke Filipina. Benih-benih itu masih ada. Itu kan ada juga, sekarang tahanan terorisme di Filipina masih ada lho," lanjut Suhardi.

Suhardi yang juga merupakan mantan Kabareskrim Polri ini juga terus berkoordinasi dengan kepolisian Filipina.

Hal itu dilakukan untuk memantau pergerakan kombatan Indonesia di Filipina.

"Kami monitor terus kok, dengan pemerintah Filipina juga, dengan semua jaringan kami, Kementerian Luar Negeri, imigrasi, polisi, kami sudah koordinasi," papar Suhardi.

Philippine National Police (PNP) kini telah merilis nama puluhan orang anggota kelompok militan Maute yang menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan.

Dalam catatan tersebut, tujuh di antaranya adalah warga negara Indonesia. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FilipinaAmerika SerikatMarawi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved