Tumpas Teroris di Marawi! Militer Filipina Dapat Bantuan Pasukan Elite dari Negera Ini
Pasukan militer Filipina kini telah mendapatkan bantuan dari pasukan elite sebuah negara yang unggul dalam persenjataan dan teknologi.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Selain serdadu, pemerintah Filipina mengatakan sedikitnya 138 milisi dan 20 warga sipil meninggal dunia.
Meski digempur selama berhari-hari, Kota Marawi kini masih dikuasai oleh kelompok Maute, yang dipimpin kakak-beradik Omar dan Abdullah Maute.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga mengungkapkan jika kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) telah mengirimkan sejumlah warga Indonesia yang memperkuat kelompok Maute.
"Itu kan kebanyakan JAD, Densus 88 juga sudah kasih statement," ujar Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2017), dikutip dari KOMPAS.com.

Menurutnya, Filipina memang telah menjadi wilayah tempur kombatan yang berasal dari Indonesia.
Kombatan Indonesia berangkat ke Afghanistan, beberapa diantara mereka ada yang bergerak ke Filipina.
Semenjak ISIS berdiri, para kombatan Indonesia langsung berangkat ke Suriah.
Namun setelah ISIS digempur dan semakin terdesak, merek amura kabur dan bercerai berai.
Mereka mulai mencari basis di Asia Tenggara, dan sampailah di Filipina.
"Secara historis, kita pernah punya pengalaman dengan Afghanistan, mantan kombatan, kita pernah pengalaman juga di Filipina selatan, Suriah, dan kembali lagi ke Filipina. Benih-benih itu masih ada. Itu kan ada juga, sekarang tahanan terorisme di Filipina masih ada lho," lanjut Suhardi.
Suhardi yang juga merupakan mantan Kabareskrim Polri ini juga terus berkoordinasi dengan kepolisian Filipina.
Hal itu dilakukan untuk memantau pergerakan kombatan Indonesia di Filipina.
"Kami monitor terus kok, dengan pemerintah Filipina juga, dengan semua jaringan kami, Kementerian Luar Negeri, imigrasi, polisi, kami sudah koordinasi," papar Suhardi.
Philippine National Police (PNP) kini telah merilis nama puluhan orang anggota kelompok militan Maute yang menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan.
Dalam catatan tersebut, tujuh di antaranya adalah warga negara Indonesia. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)