Breaking News:

Pengakuan hingga Kecurigaan Hary Tanoe Terkait Kasus SMS 'Kaleng' yang Menyeretnya

Hary Tanoe diperiksa sebagai saksi terkait dugaan pesan singkat bernada ancaman kepada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto.

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
KOMPAS.COM
CEO MNC GROUP Hary Tanoesoedibjo 

TRIBUNWOW.COM - CEO MNC GROUP Hary Tanoesoedibjo melalui kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea membenarkan Hary mengirim pesan, yang kemudian dilaporkan Jaksa Agung Yulianto sebagai ancaman, ke Siaga Bareskrim Polri.

Namun, Hotman membantah isinya berupa ancaman dan untuk menakut-nakuti.

Menurutnya, pesan tesebut diartikan sabagai janji Hary Tanoe kepada negeri bahwa jika dirinya berkuasa akan membersihkan aparat penegak hukum, seperti yang diberitakan Kompas.com.

Hary Tanoe pun memenuhi panggilan Direktorat Tindak Pidana Siber (Tipidsiber) Bareskrim Polri, Senin (12/6/2017).

Laporan Antasari Terancam Dihentikan saat Sejengkal Lagi Terbukti Seret SBY dan Hary Tanoe

Ia diperiksa sebagai saksi terkait dugaan pesan singkat bernada ancaman kepada Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto.

Usai diperiksa, Hary Tanoe pun membeberkan fakta saat menjalani pemeriksaan di Dit Tipidsiber Bareskrim Polri.

Selama menjalani pemeriksaan terkait pesan singkat SMS dan Whatsapp, dirinya belum pernah melihat barang bukti berupa ponsel milik Jaksa tersebut.

"Selama saya diperiksa, saya belum pernah melihat barbuk (barang bukti) HP dari saudara Yulianto," ujar Hary Tanoe, saat ditemui usai diperiksa di Dit Tipidsiber Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2017), dikutip dari Tribun Medan.

Hary Tanoe juga sempat mempertanyakan mengapa jaksa yang melaporkannya itu tidak menyerahkan ponsel sebagai barang buktinya.

Hary Tanoesoedibjo Jadi Cover Majalah Forbes, Sosoknya Disamakan dengan Donald Trump?

Kronologi SMS 'Kaleng'

Melansir Kompas.com, berdasarkan pelapor atas nama Yulianto, ia mengaku mendapat pesan singkat dari orang tak dikenal pada 5 Januari 2016 sekitar pukul 16.30 WIB.

Isinya yaitu, "Mas Yulianto, kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasaan itu tidak akan langgeng. Saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional yang suka abuse of power. Catat kata-kata saya di sini, saya pasti jadi pimpinan negeri ini. Di situlah saatnya Indonesia dibersihkan."

Yulianto mulanya mengabaikan pesan tersebut. Namun, pada 7 Januari dan 9 Januari 2016, dia kembali mendapat pesan, kali ini lewat aplikasi chat WhatsApp, dari nomor yang sama.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Hary TanoeJaksa Agung YuliantoHotman Paris Hutapea
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved