'Bu Mega Tahu dan Paham', Tri Rismaharini Enggan Maju di Bursa Cagub Jatim Karena Alasan Ini
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjagokan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk maju dalam pemilukada tahun depan.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur akan dilangsungkan pada 2018 mendatang.
Sejumlah nama digadang-gadang bakal maju dalam bursa pemilihan kepala daerah tersebut.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjagokan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk maju dalam pemilukada tahun depan.
• Gelar Demo hingga Turunkan Paksa Penumpang, Ini yang Jadi Tuntutan Karyawan Transjakarta
Hal ini sempat disampaikan oleh Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Saifudin Zuhri.
"Minggu depan kami akan mengambil formulir cagub untuk Bu Risma," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Dijelaskan Saifudin, pengusungan Risma didasarkan pada instruksi DPD PDI-P Jawa Timur yang menyarankan agar mengusung kader yang memang potensial.

"Kader terbaik PDI-P di Surabaya adalah Bu Risma, beberapa lembaga survei juga menyebut elektabilitas Risma cukup tinggi untuk cagub Jatim," ungkap Saifudin.
Lebih lanjut, Saifudin menyatakan prestasi Risma sudah menjadi sorotan, tak hanya di Indonesia tapi juga di dunia internasional.
Untuk itu, ia kemudian berharap agara Risma bisa mengikuti aturan dan instruksi partai.
• Memiliki Pesona Bidadari, Begini Transformasi Chelsea Islan Sejak Kecil! Nomor 7 Bikin Melongo
"Kader partai tidak punya hak mengiyakan atau menolak. Yang pasti kader partai yang baik harus patuh pada intruksi partai," tegasnya.
Berkaitan dengan hal ini, Risma rupanya tak terlalu menyambut antusias.
Saat dikonfirmasi Surya, Risma bahkan enggan berkomentar lebih jauh terkait hal tersebut.
"Hmm..," katanya tanpa bicara, saat ditemui di Lobi Balai Kota Surabaya usai acara menyambut juri Kota Layak Anak, Sabtu (3/6/2017).

Sementara itu, diketahui dari tayangan Kompas Pagi, Kompas TV, Risma justru menegaskan dirinya enggan menerima tawaran tersebut.
Ia juga menyatakan alasannya tak bisa menerima tawaran untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jatim tahun depan.
Hal ini lantaran Risma menganggap tanggung jawabnya di Surabaya belum tuntas.
• Prestasi Dua Anak Bali Ini Pikat Hati Dosen UGM hingga Buat Tulisan Menginspirasi!
"Berat sekali itu amanat itu karena menanggung sekian juta orang," terang Risma.
"Aku jelaskan ke Ibu (Megawati Soekarnoputri), 'bu ini laporan orang miskin dan lain-lain'. Ibu tahu dan ibu paham itu," tambahnya lagi.
Lebih lanjut, dikatakan Risma, tawaran yang datang padanya untuk maju ke bursa pemilihan kepala daerah yang lebih tinggi hingga menteri juga pernah datang.
• Ternyata Korban Perampokan Sadis di Daan Mogot adalah Sosok Tak Terduga Ini
Namun lagi-lagi, wali kota yang terkenal tegas ini mengaku masih ingin menyelesaikan pekerjaan rumah di Kota Pahlawan tersebut.
"Aku dari dulu ditawari Menteri, ditawari jadi Gubernur DKI Jakarta dari awal aku sudah sampaikan 'Bu saya nggak mau'. Boleh dicek sama Bu Mega," tegasnya. (Tribunwow.com/Dhika Intan)