Situasi Timur Tengah Memanas, Begini Nasib WNI di Qatar
Melihat situasi mencekam tersebut, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghubungi Dubes RI di Qatar Basri Sidehabi, menanyakan kondisi WNI di sana.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah pecah, di mana 7 negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Pemutusan hubungan tersebut awalnya dilakukan oleh Arab Saudi, yang kemudian diikuti oleh Mesir, Bahrain, Libya, Yaman, Maladewa, dan Uni Emirat Arab.
Melansir Kompas.com, hal itu terjadi karena Qatar dituding melakukan langkah yang mengganggu keamanan kawasan Teluk.
Menurut mereka, Qatar mendukung kelompok-kelompok teroris seperti Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan Al Qaeda.
7 Negara Arab Putuskan Hubungan Dengan Qatar, Inikah 10 Pemicu Krisisnya?
Melihat situasi mencekam tersebut, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghubungi Dubes RI di Qatar Basri Sidehabi, menanyakan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di sana.
Bisri pun menyampaikan situasi di Qatar masih normal.
Ketersediaan bahan makanan dan barang di supermarket atau toko masih normal.
Bisri juga sudah berkomunikasi dengan kelompok WNI yang ada di Doha, Qatar untuk memastikan kondisi WNI dan menyampaikan kesiapan KBRI untuk memberikan perlindungan.
Bahkan pihak Dubes RI sudah membentuk Satgas khusus untuk meningkatkan perlindungan.
“Saya harapkan WNI di Qatar untuk segera melakukan komunikasi dengan KBRI jika membutuhkan bantuan,” tutur Menlu Retno mengutip setkab.go.id.
Berdasarkan data, jumlah WNI di Qatar yang telah melaporkan diri ke KBRI per Juni 2017 ada sekitar 29 ribu.
Berikut ini Hotline KBRI yang dapat dihubungi bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi: +974 3332 2875.
Hubungan Diplomatik Qatar Diputus 4 Negara Arab, KBRI Doha Sampaikan Berita Penting Ini untuk WNI!
Selain menyoroti keberadaan WNI, Menteri Retno juga tlah melakukan komunikasi via telepon dengan beberapa Menlu di kawasan itu, antara lain Menlu Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Turki dan Iran.