Polisi Tangkap Otak Pelaku Bom Kampung Melayu!
Pihak kepolisian kini berhasil meringkus tersangka baru bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
"WT merupakan ketua tim Asykari Assunah yang beranggotakan di antaranya adalah Ahmad Sukri dan Ichwan Nur Salam (pelaku bom)," kata dia.
Sebelumnya, anggota Densus 88 bersama Ditreskrimum Polda Jawa Barat telah menangkap Kiki alias Muhammad Iqbal.
Kiki juga pernah mendekam di penjara karena terlibat dalam insiden bom di Cibiru Bandung tahun 2010 silam.
Kiki berperan sebagai pembuat bom dan juga motivator dalam jaringan tersebut.
Ia juga memiliki komunitas pengajian, dan satu diantara muridnya adalah pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Alasan Kenapa Polisi Menjadi Sasaran Teror Bom
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan alasan kenapa polisi menjadi sasaran utama berbagai teror bom.
Pelaku peledakan bom diduga berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kelompok ini dipimpin oleh Aman Abdurrahman dan berafiliasi dengan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Tito, polisi diincar oleh pelaku teror karena doktrin yang ditanamkan oleh JAD.
"Tentu kita melihat memang Polri menjadi sasaran karena memang doktrin mereka. Kita harus paham bahwa ISIS itu dibentuk oleh dua komponen utama," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di RS Polri Keramat Jati, Jumat 26 Mei 2017 dikutip dari KOMPAS.com.
Tito menjelaskan, doktrin pertama yang dianut para teroris yang berkiblat kepada ISIS adalah tauhid wal jihad, serta komponen eks militer Saddam Hussein yang dibubarkan.
"Sehingga ideologi yang dibawa oleh mereka tauhid wal jihadnya adalah Takfiri," sebutnya.
Tito selanjutnya mengungkapkan jika kelompok aliran tauhid wal jihad ini dipimpin oleh Aman Abdurrahman pada tahun 2003 yang saat iru juga terjadi ledakan di Cimanggis, Jawa Barat.
Paham takfiri ini memiliki konsep utama yang mengharuskan segala sesuatunya berasal dari Tuhan.