Breaking News:

Digempur Dua Pekan! Marawi Tak Kunjung Ditaklukkan, Ternyata Begini Sebab di Baliknya

Upaya perebutan Kota Marawi oleh militer Filipina dari kelompok militan di Irak dan Suriah (ISIS) masih terus berlangsung.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
EPA VIA DEUTSCHE WELLE
Pasukan Filipina mengintai markas kelompok militan Maute di pulau Mindanao, Filipina 

"Peralatan ini akan meningkatkan kemampuan kontraterorisme (di Filipina) dan membantu melindungi (tentara) yang terlibat secara aktif dalam operasi kontraterorisme di Filipina selatan," kata sebuah pernyataan Kedutaan AS di Manila, dikutip dari KOMPAS.com.



Tentara Filipina
Tentara Filipina (New York Times)

Komandan Marinir Filipina Mayor Jenderal Emmanuel Salamat mengungkapkan jika para tentaranya akan menggunakan senjata tersebut dalam pertempuran melawan gerilyawan dari sayap Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang berlangsung di Marawi, kota di Pulau Mindanao, Filipina selatan.

Para militan tersebut telah mengibarkan bendera ISIS dan melakukan serangkaian serangan brutal di Marawi selama dua minggu terkahir.

Berhasil Merebut Sebagian Besar Marawi

Serangan militer Filipina tersebut telah berhasil melumpuhkan sebagian besar wilayah Marawi dari tangan pasukan militan.

Namun, masih ada kawasan-kawasan di Marawi yang belum berhasil dikuasai oleh pasukan militer Filipina.

Sehingga pasukan militan belum sepenuhnya diusir dan dikalahkan.


Gerbang Marawi City, ibu kota provinsi Lanao del Sur, Filipina.
Gerbang Marawi City, ibu kota provinsi Lanao del Sur, Filipina. (zamboanga.com)

Militer Filipina mengungkapkan jika Marawi sulit untuk dikuasai sepenuhnya.

Militer Filipina mengakui bertempur melawan milisi di wilayah perkotaan ternyata jauh lebih sulit dari yang diperkirakan.

"Kondisi lapangan di Marawi sangat berbeda, jadi kami harus melakukan sejumlah penyesuaian, ini adalah pertempuran kota," kata Mayor Rowan Rimas, anggota marinir Filipina, kepada wartawan BBC di Marawi, dikutip dari KOMPAS.com.

Pihak militer mengira jika pasukan milisi di Marawi hanya berjumlah puluhan orang.

Namun setelah pertempuran pecah, militer Filipina menduga jika jumlah mereka mencapai ratusan.

Milisi tak hanya berasal dari Marawi tapi juga dari etnik Tausug dan Yakan di Kepulauan Sulu, yang juga dikenal sebagai basis kelompok militan Abu Sayyaf. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FilipinaMarawiISISIrakAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved