Breaking News:

Digempur Dua Pekan! Marawi Tak Kunjung Ditaklukkan, Ternyata Begini Sebab di Baliknya

Upaya perebutan Kota Marawi oleh militer Filipina dari kelompok militan di Irak dan Suriah (ISIS) masih terus berlangsung.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
EPA VIA DEUTSCHE WELLE
Pasukan Filipina mengintai markas kelompok militan Maute di pulau Mindanao, Filipina 

TRIBUNWOW.COM - Upaya perebutan Kota Marawi, Filipina oleh militer Filipina dari kelompok militan yang setia kepada grup teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) masih terus berlangsung.

Diberitakan di KOMPAS.com, kedua belah pihak telah melakukan serangan selama dua pekan terakhir ini.

Militer Filipina telah melakukan serangan dari darat dan mengerahkan pasukan juga di udara.

Tentara militer Filipina juga telah mendapat bantuan perlengkapan senjata dari Amerika Serikat (AS) Senin (5/6/2017).

Bantuan senjata tersebut adalah berupa ratusan senapan mesin, pistol dan peluncur granat.

Senjata bantuan dari AS tersebut kabarnya mampu menembakkan ribuan peluru per menit.

AS dan Filipina Punya Perjanjian Khusus, Militan ISIS akan Disapu dengan Senjata Baru Ini?


Ilustrasi Senjata
Ilustrasi Senjata (Tribun Jogja/Khaerur Reza)

Setelah Filipina, ISIS Bisa Serbu Indonesia Karena Alasan Sepele Ini!

Bantuan tersebut oleh seorang komandan setempat akan digunakan untuk melawan militan Islam yang diperangi di Marawi, Mindanao.

Penyerahan bantuan ini diberikan kepada pihak Filipina dalam sebuah upacara di Manila.

Bantuan ini merupakan bagian dari program bantuan kontra-terorisme AS kepada Filipina dalam satu dekade ini.

Filipina dan AS telah menjadi sekutu dekat semenjak berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Keduanya juga terikat sebuah perjanjian pertahanan imbal balik untuk saling melindungi satu sama lain jika diserang.

Peralatan yang diserahkan ini merupakan senjata baru, berupa empat senapan mesin berat, yang mampu menembaki ribuan peluru per menit, serta 300 senapa serbu dan 100 peluncur granat.

Nilai bantuan tersebut bernilai sekitar 150 juta dollar AS atau setara Rp 2 triliun.

"Peralatan ini akan meningkatkan kemampuan kontraterorisme (di Filipina) dan membantu melindungi (tentara) yang terlibat secara aktif dalam operasi kontraterorisme di Filipina selatan," kata sebuah pernyataan Kedutaan AS di Manila, dikutip dari KOMPAS.com.



Tentara Filipina
Tentara Filipina (New York Times)

Komandan Marinir Filipina Mayor Jenderal Emmanuel Salamat mengungkapkan jika para tentaranya akan menggunakan senjata tersebut dalam pertempuran melawan gerilyawan dari sayap Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang berlangsung di Marawi, kota di Pulau Mindanao, Filipina selatan.

Para militan tersebut telah mengibarkan bendera ISIS dan melakukan serangkaian serangan brutal di Marawi selama dua minggu terkahir.

Berhasil Merebut Sebagian Besar Marawi

Serangan militer Filipina tersebut telah berhasil melumpuhkan sebagian besar wilayah Marawi dari tangan pasukan militan.

Namun, masih ada kawasan-kawasan di Marawi yang belum berhasil dikuasai oleh pasukan militer Filipina.

Sehingga pasukan militan belum sepenuhnya diusir dan dikalahkan.


Gerbang Marawi City, ibu kota provinsi Lanao del Sur, Filipina.
Gerbang Marawi City, ibu kota provinsi Lanao del Sur, Filipina. (zamboanga.com)

Militer Filipina mengungkapkan jika Marawi sulit untuk dikuasai sepenuhnya.

Militer Filipina mengakui bertempur melawan milisi di wilayah perkotaan ternyata jauh lebih sulit dari yang diperkirakan.

"Kondisi lapangan di Marawi sangat berbeda, jadi kami harus melakukan sejumlah penyesuaian, ini adalah pertempuran kota," kata Mayor Rowan Rimas, anggota marinir Filipina, kepada wartawan BBC di Marawi, dikutip dari KOMPAS.com.

Pihak militer mengira jika pasukan milisi di Marawi hanya berjumlah puluhan orang.

Namun setelah pertempuran pecah, militer Filipina menduga jika jumlah mereka mencapai ratusan.

Milisi tak hanya berasal dari Marawi tapi juga dari etnik Tausug dan Yakan di Kepulauan Sulu, yang juga dikenal sebagai basis kelompok militan Abu Sayyaf. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FilipinaMarawiISISIrakAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved