Perjuangan Siswi Berhijab Gabung Band Metal, Dilempari Batu hingga Tak Dibukain Pintu
Yang paling parah, Firda sempat dilempari batu orang tidak dikenal hingga kepalanya terluka saat pulang latihan.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Setelah band VoB terkenal, padangan masyarakat di kampung mereka berubah, dari awalnya membenci, kini menjadi ramah.
Firda, gitaris yang merangkap vokalis ini, mengaku saat ini orang-orang di kampungnya lebih ramah dibanding dulu.
"Iya, sekarang ramah-ramah, jadi baik semua," katanya sambil tertawa lepas.
Firda mengaku, meski sempat menjadi sasaran intimidasi hingga kepalanya terluka akibat dilempari batu orang tidak dikenal, dirinya tetap bermusik karena sejak awal ia yakin tidak ada salah dengan aktivitasnya.
Cocok Buat Kamu yang Suka Nonton Festival Musik, Yuk! Contek Gaya Ala Coachella
Dia juga yakin bahwa apa yang dilakukannya akan berbuah manis.
"Sejak awal saya yakin saja, karena saya tidak melakukan hal yang salah, kita tidak mau lepas kerudung," kata Firda yang sering ditunjuk jadi juru bicara ketiga anggota VoB ini.
Firda menceritakan, selain dirinya, warung kecil milik ibunya pun sempat jadi sasaran dari mereka yang tidak suka.
Bahkan, warung milik ibunya pernah dibongkar dan di dalamnya tersisa secarik kertas yang isinya hujatan terhadap VoB.
Kertas tersebut menjadi bungkus batu yang dilemparkan ke warung ibunya.
"Waktu saya ditimpuk kena kepala, batunya juga dibungkus kertas isinya begitu," katanya.
Personel band metal VoB lainnya, Widi dan Euis pun mengalami masa-masa pahit di awal mereka memilih bermain band dengan aliran (genre) cadas.
Rentetan Pelanggaran Program Musik Dahsyat Berujung Pemberhentian Sementara
Mereka berdua bertahan di genre musik metal ini sebagai bentuk ekspresi kekecewaan dan kekesalan mereka terhadap orang-orang di sekitarnya.
Namun, saat ini, kondisinya sudah mulai berubah.