Ledakan di Kampung Melayu
ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Bom Kampung Melayu, Ini Tanggapan Polisi!
Polri menanggapi Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang terjadi di kawasan terminal bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam (24/5/2017) silam.
Hal ini diketahui dari pemberitaan yang ditulis oleh portal berita Reuters yang mengutip kantor berita Amaq pada, Jumat (26/5/2017), mengatakan bahwa serangan bom Kampung Melayu, Jakarta Timur yang menewaskan tiga polisi itu dilakukan oleh 'pejuang' kelompok ISIS.
Pemberitaan serupa juga disampaikan oleh portal berita asal Singapura dan Jepang, Strait Times dan NHK World, yang menyatakan bahwa pelaku ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu memiliki afiliasi dengan ISIS.
Strait Times menuliskan artikelnya pada Jumat (26/5/2017), sementara NHK World menuliskan artikelnya pada, Kamis (25/5/2017).
Pengakuan ini semakin diperkuat dengan adanya publikasi yang dikeluarkan oleh kelompok intelijen SITE yang berkedudukan di Amerika Serikat.
4 Media Internasional Kabarkan ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Tragedi Bom di Kampung Melayu!
Melansir dari Kompas.com, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, bahwa melihat dari modus serangannya, pelaku teror bom diduga terafiliasi dengan ISIS.
Martinus mengatakan bahwa dari awal sudah patut dugaan ini ada, dugaan bahwa adanya campur tangan oleh kelompok teror ISIS. Karena kelompok teror ini memiliki jaringan-jaringan kemudian memiliki sel-sel.
Hal ini diungkapkan oleh Martinus saat ditemui di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Martinus juga mengatakan, bahwa sel-sel teroris yang terbentuk itu juga punya pelaku tunggal atau yang biasa disebut lone wolf. Pelaku yang bergerak sendiri untuk menjalankan aksinya.
Kelompok teroris di Indonesia yang terafiliasi dengan ISIS ini memang umumnya menggunakan panci sebagai wadah untuk meletakkan rakitan bom.
Menurut Martinus, dari pola serangan yang ada, kemudian konten atau komponen-komponen bahan peledak, mengindikasikan bahwa mereka adalah kelompok ISIS.
Ia menambahkan, jika karakter kelompok yang bergabung pada ISIS di Indonesia sudah dapat terbaca.
Maka dari itu, Martinus tidak heran jika ISIS akhirnya mengklaim bahwa aksi tersebut memang didalangi oleh mereka.
Martinus mengakui bahwa pihaknya sudah tahu bahwa ISIS yang melakukannya.