Ramadan 2017
Fakta Tentang Pemantauan Hilal yang Jadi Tanda Awal Puasa Ramadan 2017 Dimulai Besok!
Berdasarkan sidang isbat, Jumat (26/5/2017), hilal dipantau di empat titik di tanah air.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin melihat bulan sabit tersebut secaa langsung.
- Posisi elongasi (jarak bulan dan matahari) minimal 6,4 derajat.
Jumat (26/5/2017) jarak elongasi tersebut sudah mencapai 9 derajat sehingga menungkinkan untuk hilal terlihat.
- Ketinggian hilal agar bisa terlihat oleh mata telanjang minimal 3 derajat.
"Kedua, ketinggiannya minimal 3 derajat. Nah pada saat magrib nanti ketinggian sudah 8 derajat, jadi sudah cukup tinggi. Jadi berdasarkan kriteria visibilitas hilal ini mungkin untuk bisa dilihat dengan mata telanjang," kata Thomas saat dihubungi, Jumat (26/5/2017).
- Pilih tempat tanpa penghalang arah pandang ke barat.
Kemudian, ikuti arah terbenamnya matahari.
"Ufuknya bisa terlihat dengan jelas, tidak terhalang oleh pepohonan, atau gedung. Untuk hilal awal Ramadhan, posisinya kira-kira di sebelah kiri atas posisi matahari terbenam," ucap Thomas.
3. Penampakan hilal
Observatorium Bosscha melakukan pengamatan hilal pada Jumat (26/5/2017) sore.
Pengamatan dilangsungkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Kami sebenarnya sudah bisa mengamati bulan sejak pukul 8 pagi tadi karena kami punya alat pengamatan khusus," kata Pengamat dari Observatorium Bosscha, Muhammad Yusuf, seperti dikutip dari KOMPAS.com.

Dari pengamatan yang dilakukan sepanjang hari, hilal pun terlihat.
"Saat matahari terbenam, ketinggian hilal 7 derajat 24 menit," ungkap Muhammad Yusuf.
Dengan fakta tersebut, hilal sudah tampak jelas dan memenuhi syarat untuk dijadikan patokan awal Ramadhan 2017. (Tribunwow.com/Dhika Intan)