Breaking News:

Ledakan di Kampung Melayu

Fakta-fakta Ketiga Polisi Korban Ledakan di Kampung Melayu, Nomor 2 yang Dilakukan Djarot

Berikut fakta-fakta tentang ketiga anggota kepolisian yang gugur dalam ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu malam.

Penulis: Ika Alya Iqlima Ghaisani
Editor: Tinwarotul Fatonah
Kompas.com/David Oliver Purba
Kondisi lokasi setelah ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017) dini hari. Ledakan bom terjadi di sini pada Rabu (24/5/2017) sekitar pukul 21.00 WIB. 

TRIBUNWOW.COM - Ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) menewaskan tiga anggota kepolisian.

Ketiga polisi tersebut adalah Bripda Taufan Al Agung, Bripda Ridho Setiawan, dan Bripda Gilang Adinata.

Ledakan tersebut terjadi pada pukul 21.00 WIB.

Fakta-fakta Ledakan di Terminal Kampung Melayu, No 4 Paling Ngeri!

Selain tiga polisi yang gugur, lima polisi dan lima warga lain terluka.

Dihimpun TribunWow.com, berikut fakta-fakta tentang ketiga anggota kepolisian yang gugur.

1. Bripda Taufan

Melansir Warta Kota, jenazah Bripda Taufan Tsunami dikebumikan di TPU Pondokrangon Jatisampurna, Bekasi, hari Kamis (25/5/2017) pada pukul 10.00 WIB.

Kedua orangtua Taufan, Busono Heri dan Asiah, tampak histeris melihat kondisi putranya.

Rupanya, Bripda Taufan sendiri baru menjadi polisi sejak tahun 2014 silam.

"Dari awal Taufan memang ingin menjadi anggota Polri, ajakan saya untuk menjadi anggota TNI AL ditolaknya," papar Obing Riandi, paman Taufan, yang berprofesi sebagai anggota TNI AL di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

2. Bripda Gilang Adinata

Jenazah Bripda Imam Gilang Adinata dibawa ke rumah duka, Jalan Kelingkit, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017).

Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 04.30 WIB, seperti dikutip oleh Tribunnews.com.

Para kerabat dan pelayat berdatangan ke rumah duka pada hari Kamis pagi ke rumah duka.

Ibunda Bripda Adinata, Ningwyarti, terlihat histeris saat melihat peti mati putranya yang masih berusia 24 tahun.

Meninggalnya Bripda Adinata didapat oleh sang paman, Badyo Santoso.

"Dapat kabar 01.30 WIB, dari salah satu anggota dari Polda Metro Jaya yang ngasih berita ke pihak warga," kata Badyo kepada Kompas.com di rumah duka.

Seperti diberitakan oleh Kompas.com, jenazah selanjutnya akan diberangkatkan ke Klaten, Jawa Tengah, menggunakan pesawat.

Namun, pihak kepolisian akan melakukan upacara pemakaman terlebih dahulu.

Ningwyarti rupanya tak mendapatkan firasat apapun sebelum Bripda Adinata berpamitan untuk menjaga pawai obor.

"Cuma nelepon, pamit kalau jaga pengamanan (pawai) obor jam 19.00, kemudian tahu-tahu ternyata anak saya jadi korban," ungkap Ningwyarti.

Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan bantuan beasiswa untuk adik perempuan Bripda Adinata.

3. Bripda Ridho Setiawan

Bripda Ridho Setiawan juga merupakan polisi yang menjaga pawai obor untuk menyambut bulan suci ramadhan.

Jenazahnya akan dimakamkan di Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Sementara itu, Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Kombes Pol Slamet Hadi memimpin upacara penghormatan.

Polisi yang merupakan bungsu dari tiga bersaudara ini juga mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Briptu Anumerta.

"Almarhum semasa hidupnya merupakan anggota Polri yang mendarmabaktikan diri dalam kepolisian RI, mengorbankan segala apa yang ada padanya yang patut menjadi suri tauladan bagi kita semua," kata Slamet saat memimpin upacara di Masjid Al Jihad, Dasana Indah, Kepala Dua, Tangerang, Kamis (25/5/2017), seperti dikutip oleh Kompas.com.

Orangtua Ridho, Gunawan dan Hafifah, akan mengiringi pemakaman bersama kedua kakak perempuannya.
(TribunWow.com/Alya Iqlima)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Djarot Saiful HidayatBripda TaufanBripda Gilang AdinataBripda Ridho SetiawanKampung Melayu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved