Kecelakaan Kereta vs Mobil 2 Hari Berturut-turut, Waspada Hal Ini Jadi Penyebab Utamanya!
Dua kecelakaan tragis terjadi di jalur kereta api lintas Surabaya-Jakarta.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Dua kecelakaan tragis terjadi di jalur kereta api lintas Surabaya-Jakarta pada Sabtu dan Minggu (20-21/5/2017).
Peristiwa tersebut menimpa Kereta Api Argo Bromo Anggrek dari Surabaya ke Jakarta.
Pada Sabtu, kereta api tersebut menabrak mobil Avanza yang berisi empat penumpang di perlintasan kereta api KM 53 Stasiun Sedadi, Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Dikatakan perwakilan PT KAI DAOP IV Semarang, Edy Koeswoyo, saat itu mobil nahas tersebut menerobos perlintasan kereta yang belum berpalang pintu.
Kendaraan tersebut merupakan satu dari tiga mobil rombongan pengiring pengantin.
Menguras Hati! Cerita Sedih di Balik Laka Maut Kereta vs Mobil di Grobogan
Dua mobil lainnya juga menerobos perlintasan sesaat sebelum kereta melintas.
"Tiga mobil menerobos saat kereta mendekat, namun dua mobil lolos dan satu mobil berwarna silver tertabrak kereta," terang Edy kepada Tribun Jateng melalui telepon, Sabtu (20/5/2018).

Terungkap! Inilah Penyebab Kecelakaan Maut Antara Kereta Api dan Avanza yang Tewaskan Dosen Undip
Sehari setelahnya, kecelakaan kembali terjadi antara KA Argo Bromo Anggrek dengan kendaraan darat lain.
KA Argo Bromo Anggrek menabrak mobil pikap warna biru yang bernomor polisi K 1804 MN di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng, kejadian nahas tersebut terjadi pada Minggu (21/5/2017) sekitar pukul 21.52 WIB.
"Tidak ada korban jiwa," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang Edy Kuswoyo.
Dikatakan Edy, kejadian berawal dari kondisi pikap yang mogok di perlintasan kereta api.
Tak berselang lama, kereta akhirnya tiba dan menabrak pikap tersebut.
Akibat kejadian ini, pikap itu terseret sejauh enam meter meski begitu tak ada korban lantaran sopir berhasil melarikan diri.
"Saya dapat informasi sopirnya langsung melarikan diri. Entah kenapa dan entah ke mana. Mungkin ketakutan," kata Edy.
Masinis kembali melanjutkan perjalanan KA Argo Bromo Anggrek dari lokasi kejadian sekitar pukul 21.54 WIB.

Dua kecelakaan yang melibatkan KA Argo Bromo Anggrek ini rupanya disebabkan oleh hal yang sama yakni tidak adanya palang pintu perlintasan kereta.
Di Kabupaten Grobogan, ternyata masih ada perlintasan kereta lainnya yang juga tak berpalang pintu.
Berdasarkan data dari Satuan Lantas Polres Grobogan, Jawa Tengah, tercatat ada 51 titik lokasi rel perlintasan kereta api di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Dari jumlah itu terdapat 17 titik lokasi rel perlintasan kereta api tidak dilengkapi palang perlintasan.
Sementara di Blora ada 25 perlintasan kereta api, 15 diantaranya tidak dilengkapi dengan pos penjagaan maupun palang pintu.
Berkaitan dengan hal ini, Kasat Lantas Polres Grobogan, AKP Panji Gedhe Prabawa menghimbau pada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat akan melintasi perlintasan tersebut.
"Kami imbau kepada masyarakat supaya berhati-hati sebelum melintas di rel kereta api tak berpalang. Ada belasan tak berpalang," kata Kasat Lantas Polres Grobogan, AKP Panji Gedhe Prabawa kepada KOMPAS.com, Sabtu (20/5/2017).
Hal yang sama pun disampaikan Edy Koeswoyo.
"Kami ingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika akan melewati perlintasan KA, terutama yang tidak berpalang pintu atau tidak dijaga. Jangan terburu-buru dan sembrono. Perhatikan situasi sebelum menyeberang," kata Edy. (Tribunwow.com/Dhika Intan)