Terungkap! Inilah Penyebab Kecelakaan Maut Antara Kereta Api dan Avanza yang Tewaskan Dosen Undip
PT KAI DAOP IV Semarang, Edy Koeswoyo menceritakan penyebab kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dan mobil Avanza B 1937 UZQ.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - PT KAI DAOP IV Semarang, Edy Koeswoyo menceritakan penyebab kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dan mobil Avanza B 1937 UZQ di pintu perlintasan tak berpalang pintu Km 53 Stasiun Sedadi, Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Edy mengungkapkan, saat itu mobil Avanza menerobos perlintasan kereta api yang belum berpalang pintu.
"Tiga mobil menerobos saat kereta mendekat, namun dua mobil lolos dan satu mobil berwarna silver tertabrak kereta," terang Edy kepada Tribun Jateng melalui telepon, Sabtu (20/5/2018).
Djarot Saiful Hidayat: Pak Ahok Kirim Salam
Di lokasi tersebut memang belum dipasang palang pintu lantaran tidak ada penjagaan.
"Memang di sana belum dipasangi palang pintu, setelah kejadian korban saat ini sudah dievakuasi dan di bawa ke rumah duka," ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah memproses akan adanya ganti rugi.
"Terkait ganti rugi masih dalam proses," ucap dia.
4 orang tewas
Kejadian nahas yang terjadi, Sabtu (20/5/2017) sekitar pukul 10.35 ini menewaskan empat korban jiwa.
Mobil tersebut tertabrak dan terseret oleh kereta api yang melintas.
"Kejadian di K .53/300 antara Stasiun Ngrombo/ Sedadi (Kabupaten Grobogan). Mobil terseret sekitar 500 meter sampe di emplasemen Stasiun Sedadi," kata Edy, dikutip dari Tribunjateng.com.
Diketahui pula, mobil tersebut adalah mobil rombongan hajatan sepasaran pengantin yang berlangsung di Dusun Ketanggan, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Grobogan.
Pihak keluarga yang menunggu rombongan hajatan langsung syok mendengar kabar nahas tersebut.
"Begitu mendengar kabar itu kami semua yang ada di sini syok. Karena itu rombongan besan, anak saya dan menantu saya. Kami semua menangis. Jaraknya lokasi kejadian sekitar 3 kilometer dari rumah kami," tutur Wagimin (56), dikutip dari Kompas.com.