Waspada! Terima Email, Duitmu Bisa Ludes Terkuras
Alfons Tanujaya, analis Vaksin, menghimbau para pengguna surat elektronik (email).
Penulis: Woro Seto
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
'Ransomware' minta tebusan 4 juta.
Jenis ransomware bernama Wanna Cry atau Wanna Decryptor yang melanda hampir 100 negara di seluruh dunia.
Virus tersebut mulai terdeteksi masuk ke Indonesia pada tanggal 12 Mei 2017.
Hal tersebut dijelaskan oleh Technical Consultant PT Prosperita ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Sabtu (13/5/2017).
Yudhi menambahkan, ketika virus ini menyebar ke Indonesia, beberapa perusahaan sudahmematikan sistem komputer, namun tetap saja virus ini memakan korban.
Saat ini virus tersebut telah menyerang Rumah Sakit Dharmais.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur RS Dharmais, Abdul Kadir.
Abdul kadir mengungkapkan jika ransomware tersebut menyerang rumah sakit, Sabtu (13/5/2017) pagi hari.
"Ransomware menyerang sejak pagi, dan cepat sekali masuknya," ujar Abdul Kadir ketika dihubungi TribunWow.com melalui sambungan telepon.

Prompt dan notifikasi (ransom note) tersebut berbahasa Indonesia karena Wanna Decryptor bersifat multi-lingual untuk menyasar korban di berbagai negara.
Ada lebih dari 25 bahasa yang bisa ditampilkan oleh Ransomware ini, termasuk Indonesia dan Inggris.
Ransomware Wanna Decryptor di rumah sakit tersebut diduga telah mengunci sistem piranti lunak dan data pasien dengan menggunakan enkripsi.
Apabila pihak rumah sakit ingin menyelamatkan datanya yang disandera, maka haruis menebus uang senilai 300 dollar AS atau setara dengan 4 juta rupiah.
Alfons Tanujaya analis Vaksin, dalam seminar "Age of Ransomware" di Jakarta, Selasa (26/5/2015) menerangkan cara membeli pasword dari penjahat cyber.
Untuk mengembalikan data tersebut, pengguna hasrus membeli password dari penjahat cyber untuk mendekripsi ulang data.