SBY: Pers Tak Boleh Terlalu Membela Pihak Tertentu
Ia merasa saat Pilkada DKI Jakarta banyak mendapatkan pemberitaan bermuatan hoaks terkait dirinya dan keluarga.
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrat yang berlangsung pada 7-9 Mei 2017 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), diawali dengan penandatanganan petisi antihoaks di media massa.
Penandatanganan petisi tersebut diselenggarakan Demokrat sekaligus memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei lalu.
• Demokrat Bali Siap Dukung Agus Harimurti Yudhoyono Jadi Capres 2019
Dalam sambutan seusai menandatangani petisi tersebut bersama warga Mataram, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lantas menyinggung hoaks yang menyasar dirinya saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung.
Saat menyinggung hoaks yang menimpa dirinya, suara SBY meninggi.
Ia merasa saat Pilkada DKI Jakarta banyak mendapatkan pemberitaan bermuatan hoaks terkait dirinya dan keluarga.
• Pasca Rusuh, Hal Mengejutkan Ini yang Terjadi di Lapas Pekanbaru
Presiden keenam RI itu juga menyinggung penggerudukan rumahnya oleh sekumpulan mahasiswa, tanpa mengetahui sebabnya.
"Mestinya hukum ditegakkan. Bagi kami yang ingin keadilan sejati penegakan hukum tak boleh tebang pilih," ujar SBY di Lapangan Bumigora, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (7/5/2017).
"Pemberantasan hoaks dan fitnah tak boleh tebang pilih. Negara harus adil menegakan hukum. Polisi harus adil, semua harus adil," kata dia.
• Calon Ibu Harus Waspada! Rokok Sebabkan Anak Tak Cerdas dan Cepat Pikun
Karena itu, ia menginginkan pers di Indonesia merdeka, adil, dan bertanggung jawab.
"Pers tak boleh terlalu membela pihak tertentu, terlalu menghajar pihak lain, namanya tak adil. Kita ingin di negeri ini keadilan tegak, tak tebang pilih," kata SBY.
• Sammy Simorangkir Ingin Menghindar, Sang Kekasih Malah Beberkan Rencana Pernikahan!
SBY memang menanggapi serius hoaks yang menimpa dirinya.