Top 5 News
Jangan Dilewatkan! Hunger Game ala Rusia hingga Komentar Ahok tentang Kartu Jakarta Jomblo
Berbagai peristiwa terbaru dan penting memenuhi terjadi setiap hari. Dari Hunger Game ala Rusia hingga Komentar Ahok tentang Kartu Jakarta Jomblo.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
"Dulu terus terang, saudara Anies itu tidak ada yang mau. Ini saya buka rahasianya," kata Zulkifli saat membawakan keynote speech dalam seminar nasional kebangsaan Gerakan Muballigh dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/5/2017), dikutip dari Tribunnews.com.
"Calon itu Yusril, Sandi, sudah. Dihitung-hitung enggak menang. Sampai jam 12 malam sebelum pendaftaran. Maka dicarilah kesepakatan enam partai itu," kata dia.
Nama Chairul Tandjung dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga sempat disebut sebagai sosok calon gubernur.
Namun Chairul menolak lantaran bisnisnya tengah butuh perhatian darinya.
Nama AHY awalnya juga disetujui oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan syarat, Sandiaga yang menjadi wakilnya.
Pada Pukul 21.00 WIB sebelum pencalonan calon gubernur dan wakil gubernur, Sandi mendatangi kediaman Zulkifli di Widya Chandra untuk menyatakan kesediaannya menjadi calon wakil gubernur untuk Agus.
"Waktu itu dia bilang enggak apa-apa saya jadi wakil tapi pertemukan Pak Prabowo dengan Pak SBY," tutur Zulkifli menirukan pernyataan Sandiaga saat itu.
"Nah, saya tahu kalau Pak Prabowo, Pak SBY ketemu mesti ada jaminan lima tahun selesai. Kira-kira itu isinya. Sehingga tak jadi ketemu, sudah putus AHY. Di sini ya sudah Sandi sama Mardani (Ali Sera)," imbuh Zulkifli.
Di situ lah peta politik berubah, menurut Zulkifli.
Heboh Peran Jusuf Kalla Menangkan Anies-Sandi, Ahok: Selamat lah
4. Diisukan Terlibat Makar, Jawaban Panglima TNI soal Tudingan Kudeta Jokowi JK Sungguh Mengejutkan

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan jika tak ada upaya makar terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Jikapun ada, ia menegaskan bahwa dirinya tidak ikut terlibat dalam gerakan makar tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Gatot dalam talkshow "Rosi" yang ditayangkan di Kompas TV, Kamis (4/5/2017) malam.
Awalnya, Rosiana Silalahi yang menjadi pembawa acara menanyakan soal aksi unjuk rasa yang diduga ditunggangi aksi makar dan rayuan kepada Gatot utnuk masuk ke politik praktis.