Breaking News:

Jokowi Ajak Makan Para Pemimpin Serikat Buruh, Apa yang Akan Terjadi Pada Aksi 1 Mei Mendatang?

Presiden Jokowi menyempatkan waktunya untuk makan siang dan berbincang-bincang bersama pimpinan serikat buruh.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
dok. Kemnaker
Presiden Jokowi menyempatkan diri makan siang bareng dan berbincang-bincang dengan pimpinan serikat pekerja/buruh, (Kamis, 27/4/2017). 

"Itu masukan yang baik dan penting diperhatikan oleh BUMN-BUMN kita dalam rangka holdingisasi,” kata Presiden.

Soal otomatisasi jalan tol, Presiden menuturkan bahwa hal itu merupakan sebuah keharusan di era modern yang syarat akan perkembangan teknologi dan kompetisi.

"Di China, misalnya, kartu saja sudah mulai ndak dipakai karena transaksinya pakai handphone. Bayar pakai handphone dan langsung saldo di bank berkurang. Jadi semakin canggih ke depan. Kita tidak boleh ketinggalan dari negara lain," jelas Presiden, dikutip dari Tribunnews.com.

"Tapi betul bahwa otomatisasi jalan tol jangan sampai menimbulkan PHK, dan karena itu perlu ada solusi dari perusahaan untuk mengalihkan pekerja yang ada, termasuk membekali dengan kompetensi yang baru,” imbuhnya.

Selain memberikan masukan, para buruh juga berkomitmen untuk menjaga dialog sosial dengan pemerintah dan dunia usaha.

Para pemimpin buruh juga mengusulkan agar Presiden dapat menyempatkan diri hadir dan memberikan pidato di International Labour Conference (ILC).

ILC merupakan forum ketenagakerjaan internasional yang diselenggarakan oleh International Labour Organization (ILO).

Dalam forum tersebut, akan hadir para menteri tenaga kerja sedunia dan sejumlah kepala negara/kepala pemerintahan.

Soal aksi May Day, para pemimpin serikat pekerja mengaku akan membuat aksi damai dan berbeda dari sebelumnya.

"Kalau soal May Day besok kita semua komit berjalan tertib dan aman pak. Kami sudah saling berkomunikasi dengan sesama pimpinan buruh, kami akan buat beda. Orang kan takut kalau Andi Gani sudah turun ke jalan, aksi May Day, tapi kali ini akan kami buat beda. Kami akan selenggarakan parade kebudayaan. Ada marching band di jalan-jalan, sampai ke Istana. Ada juga pencak silat dan lain-lain,” ujar Andi Gani Nena Wea.


May Day Damai

Hal senada juga diharapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Ia meminta kepada para buruh untuk mengisi peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh tiap 1 Mei dengan penuh kegembiraan, serta kegiatan positif dan rekreatif.

“Isilah dengan penuh kegembiraan. Karena may day is holiday,” kata Menteri Hanif, Kamis (27/4/2017), dikutip dari Tribunnews.com.

Menteri yang merupakan mantan aktivis ini menginginkan May Day menjadi sebuah festival kebudayaan dan menepis anggapan negatif aksi buruh.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Menteri Pekerjaan UmumBadan Usaha Milik Negara (BUMN)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved