Breaking News:

Taman Kalijodo Riwayatmu Kini: dari Jadi Tempat Hiburan Gratis hingga Wilayah Parkir Dikuasai Preman

Banyak warga memilih menghabiskan liburannya dengan mengunjungiTaman Kalijodo lantaran tak perlunya mengeluarkan uang.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Demi mengisi momentum libur panjang, para warga lebih memilih bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)-Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo, yaitu Jalan Kepanduan II Tambora, Jakarta Barat, Minggu (23/4/2017). Keberadaan para warga ini, memikat sejumlah pedagang kaki lima (PKL) berjualan di sekitar jalur hijau RPTRA dan RTH Kalijodo 

Namun tidak diketahui alasan pemerintah mencabut kelima mesin parkir tersebut.

Akibatnya, setelah mesin parkir tidak ada, sejumlah orang yang diduga preman setempat memungut biaya parkir dengan tarif tertentu.

Susah Move-on! Buliran Air Mata Veranda JKT48 di Hari Kelulusannya

Pengunjung taman yang kendaraannya diparkir di bibir jalan harus membayar parkir yang diminta oleh juru parkir liar sebesar Rp 5000 untuk motor, dan Rp 10.000 untuk mobil.

Salah seorang pengunjung Taman Kalijodo, Andre (31) mengaku tidak tahu soal adanya mesin parkir meter yang kini tak ada lagi di sekitar Taman Kalijodo.

Namun warga Tebet, Jakarta Selatan ini mengeluh karena sebelumnya ia hanya membayar parkir mobil Rp 5.000, namun kini menjadi Rp 10.000.

Artis Cantik Nikita Mirzani Mengaku Telah Memaafkan Julia Perez

Ia mengaku bingung mengapa biaya parkir bisa naik signifikan, apalagi yang memungut biaya parkir bukanlah anggota Dinas Perhubungan (Dishub).

Karena ia mengetahui sebelumnya, yang memungut biaya parkir adalah dari pihak Dishub, namun sekarang ia mengaku resah karena yang memungut biaya parkir adalah preman-preman setempat.

Sementara pengunjung Taman Kalijodo lainnya, Jessica (39), warga Bekasi, Jawa Barat, juga mempertanyakan pengelolaan parkir di Taman Kalijodo.

Awalnya ia melihat ada mesin parkir yang berjumlah lima buah dan kini sudah tidak ada.

Ia mengatakan semenjak itu, penjaga parkir menjadi banyak, sekitar ada 10 orang yang awalnya ia kira pengunjung.

Tak Seperti Gaston Castano, Damien Perez Justru Tak Pernah Menjenguk Jupe

Ia juga sempat kaget ketika tahu biaya parkir kendaraaan roda empat naik dua kali lipat menjadi Rp 10.000.

"Saya nemenin anak saya ke sini (Taman Kalijodo) sudah kelima kalinya. Saat ini ini saya baru sadar, tadi ketika parkirin mobil itu harus bayar dulu, Rp 10.000 lagi mintanya tuh tukang parkir. Biasanya diminta uang parkir kalau mau pulang dari Taman Kalijodo dan itu hanya Rp 5.000 sementara motor Rp 2.000."

"Saat saya tadi parkir, saya langsung diminta tuh Rp 10.000. Gayanya kayak preman lagi. Tadi ya saya nanya kok mahal banget, kan biasanya cuma Rp 5.000. Si tukang parkirnya itu bilang 'Udah naik bu jadi ceban (Rp 10.000). Kalau motor goceng (Rp 5.000) bu. Kalau kemahalan jangan parkir di sini bu', ngomongnya gitu. Kan sayanya juga rada shock gimana ya dengar tukang parkir bilang begitu," ceritanya di area skatepark Kalijodo.

Blak-blakan Soal Reshuffle! Jokowi Bocorkan Kriteria Menteri Idamannya

Hal yang sama diutarakan oleh Abibah (34), pengunjung Taman Kalijodo yang juga warga di Kawasan Koja, Jakarta Utara.

Ia yang datang bersama empat temannya ke Taman Kalijodo, mengaku kaget saat dimintakan uang Rp 5000 oleh tukang parkir di Taman Kalijodo.

Terkait hal ini, hingga kini Warta Kota belum mendapatkan respon dari Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kasudinhubtrans) Kota Administrasi Jakarta Utara, Benhard Hutajulu dan Kepala Dinas Perhubungan dan Trasnportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansah, baik dikonfirmasi via telepon maupun via pesan singkat. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: Warta Kota
Tags:
KalijodoBasuki Tjahaja Purnama (Ahok)DKI Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved