Novel Baswedan Disiram Air Keras
Berobat ke Singapura, Begini Kondisi Terkini Novel Baswedan!
Keadaan kesehatan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mulai membaik.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
Febri menambahkan, secara umum kondisi Novel stabil.
Dokter mengatakan dalam waktu satu minggu ke depan perbaikan konjungtiva mata kanan diharapkan telah menyentuh kornea sedangkan pertumbuhan untuk mata kiri masih lambat.
Penyerang Novel Baswedan belum dibekuk, ada wacana akan dibentuk Tim Pencari Fakta
Penyerangan terhadap Novel Baswedan hampir menginjak dua pekan lamanya, tetapi pihak polisi belum bisa mengungkap siapa pelaku dan dalangnya.
Lagi, Satu Korban Penembakan Polisi di Lubuklinggau Mengembuskan Napas Terakhir!
Betti Alisjahbana, mantan anggota panitia seleksi (Pansel) pimpinan KPK menilai, bahwa sudah saatnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungan lebihnya terhadap proses pengungkapan kasus penyiraman air keras tersebut.
"Sekarang sudah 12 hari sejak penyerangan terhadap Novel, dan sejauh ini kita belum lihat kemajuan yang berarti, saya pikir ini saatnya pemerintahan Presiden Jokowi memperkuat tim yang melakukan penyelidikan," ujar Betti usai menghadiri diskusi di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2017).
Betti juga berharap agar bisa segera dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) yang tidak hanya diisi oleh orang-orang terbaik di Polri saja, tetapi juga dari lembaga negara lain maupun dari masyarakat umum, yang punya kemampuan lebih di bidangnya.
Agar bisa membantu mempermudah pengungkapan kasus ini.
Betti percaya bahwa di Indonesia banyak orang-orang hebat seperti di polri maupun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), mengingat banyaknya kasus teror yang bisa diungkap dalam waktu yang relatif singkat.
Ia juga meminta agar kasus ini tidak dianggap sebagai kasus kriminal biasa, karena ini sudah termasuk teror terhadap pemberantasan korupsi.
Gara-gara Melakukan 2 Hal Inikah Para Pendaki Gunung Prau Tersambar Petir?
Kasus ini seharusnya ditangani sebagaimana kasus teror lainnya.
Jika kasus penyerangan terhadap Novel tidak terungkap, maka kasus serupa sangat mungkin terjadi terhadap penegak hukum lainnya atau aktivis anti-korupsi.
Dengan demikian, hal itu sama saja dengan pembiaran terhadap kemunduran pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Ini adalah teror untuk pemberantasan korupsi. Dampaknya tidak hanya pada KPK, tapi juga kepada orang orang yang aktif terhadap pemberantasan korupsi," tuturnya. (Warta Kota/TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)