Pilgub DKI Jakarta
Sandiaga Uno Pernah Di-PHK dan Harus Hidup dari 'Amplop' Pemberian
Pada masa itu ayahku bekerja di perusahaan minyak PT. Caltex. Kami sekeluarga bermukim di satu "kampung besar" yang berfasilitas perkotaan.
Editor: Mohamad Yoenus
Yang paling membekas di hatiku, adalah perannya sebagai seorang ibu yang semakin kuat waktu aku mengalami keterpurukan pada awal tahun 1998.
Aku di- PHK dan mempunyai seorang istri dan anak yang baru berusia sekitar satu tahun.
la meyarankan aku pulang bersama keluarga kecilku dan tinggal bersamanya.
la kenal betul watakku yang enggan dibantu.
Oleh karena itu, pada masa aku belum punya penghasilan, ia sering kali meletakkan "amplop" di dalam bukuku. Ia ingin dompetku tidak sama sekali kosong.
Aku rasa, tanpa dukungannya, tanpa semua ajaran keras dan tegas yang diterapkan padaku dahulu, aku tak mungkin duduk di kantor ini.
Mustahil aku menempuh perjalanan karier yang panjang dan penuh tantangan.
• Ahok: Ini Bukan Pemilihan Presiden Gak Ada Transisi
Sampai hari ini, aku mengagumi gaya hidupnya yang serba teratur, dan sekali lagi disiplin!
Ia tak pernah berhenti mengembangkan diri. Meski sudah 45 tahun mengajar, ia masih tetap setia dengan kebiasaan lamanya.
"She's always improving herself." Misalnya, ia masih menyempatkan diri berlatih di depan kaca dan mempersiapkan bahan yang diperlukan, sehari sebelum harus tampil.
Aku mengagumi sikap disiplinnya yang absolut. Katakan saja, semisal aku akan menemuinya pada waktu yang telah ditentukan.
Bila aku meleset semenit, ia akan pergi untuk kepentingan yang lain.
Aku rasa dengan bertambahnya usia, aku "tertular" perilakunya.
Meski aku tak bisa sekeras dirinya dalam menghadapi kedua putriku. Satu hal yang harus kuakui, "She is an adorable, loving mom for me."
(Tulisan ini pernah dimuat di buku terbitan Intisari tahun 2010, Ibu Di Mata Mereka, yang ditulis oleh Yatie Asfan Lubis)