Pilgub DKI Jakarta
Saling Serang Jelang Coblosan, Jakarta Memanas di Tengah Kabar 'Hujan Sembako'
Suasana ibu kota semakin memanas menjelang dilangsungkannya Pilkada putaran kedua DKI Jakarta pada Rabu (19/4/2017).
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
lihat foto
"Ini merupakan temuan bahwa dilakukan secara masif hampir di seluruh wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang memang basis-basis suara pemilih Anies-Sandi," ucap Amir.
Kesepuluh titik tersebut adalah di Pluit, Cilincing, dan Kalibaru di Jakarta Utara; Kampung Melayu, Lubang Buaya, Klender, Rawamangun, dan Cimanggis di Jakarta Timur; Cengkareng, Jakarta Barat; serta Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan.
Laporan tim Ahok-Djarot
Tim pemenangan Ahok-Djarot jug melaporkan pihak Anies-Sandi ke Bawaslu.
Anggota tim advokasi Ahok-Djarot, Ronny, mengungkapkan bahwa mereka melaporkan kubu Anies-Sandi atas dugaan politik uang dengan membagikan sembako.
"Kami mau melaporkan dugaan terkait politik uang yang dilakukan oleh pasangan calon nomor tiga, saudara Anies-Sandi," ujar Ronny di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Minggu malam, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
• 5 Berita Teratas: Nama-Nama yang Kembalikan Uang E-KTP hingga Tanggapan Ahok yang Dilaporkan Bawaslu
Tak hanya melaporkan Anies-Sandi, tim advokasi Ahok-Djarot juga melaporkan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan istrinya, yakni Liliana Tanoesoedibjo, serta istri Sandi, Nur Asia.
Tim Ahok-Djarot juga menyertakan bukti dalam laporannya.
Mereka membawa bukti berupa foto, beberapa print out pemberitaan di media massa, hingga data lainnya yang dimasukan ke flashdisk.
Menurut Ronny, pembagian sembako tersebut dilakukan di Menteng dan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Yang sangat jelas di sini ada kupon yang bertuliskan Anies-Sandi, kemudian Festival Menteng Bapak Hari Tanoe beserta istri dan beserta istri dari Sandi. Jadi ini merupakan alat bukti yang kuat mengenai dugaan pelanggaran politik uang pembagian sembako," ujar Ronny.
Tim Ahok- Djarot berharap, Bawaslu DKI Jakarta bersama tim penegakan hukum, yakni polisi dan jaksa, dapat menerima dan memproses laporan secara profesional. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)
