Pilkada DKI Jakarta
Jelang Pencoblosan Pilkada DKI Putaran ke-2, Jokowi Kerahkan Aparatur Negara untuk Lakukan Hal Ini
Jokowi dan Jusuf Kalla mulai mempersiapkan keamanan Pilkada DKI putaran kedua yang akan melangsungkan pencoblosan Rabu mendatang.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyiapkan keamanan untuk Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan melangsungkan pencoblosan, Rabu (19/4/2017) nanti.
Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) memanggil sejumlah aparatur negara yang membidangi hukum dan keamanan ke Istana Merdeka, Senin (17/4/2017).
Pernyataan Sikap Persatuan Purnawirawan TNI AD Jelang Pencoblosan Putaran Dua Pilkada DKI Jakarta
Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto; Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo; Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar pukul 15.20 WIB.
Dari kejauhan, awak media dapat menyaksikan mereka bercakap-cakap di beranda Istana Merdeka.
Pilkada Putaran Kedua, Pemilih Tambahan Tak Perlu Lagi Bawa KK
Tak lama, Jokowi lantas meminta awak media menuju beranda Istana Kepresidenan.
Kepada awak media, Jokowi mengaku bahwa pertemuan tersebut membahas mengenai pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta.
"Tadi saya sudah memerintahkan kepada seluruh aparat negara TNI- Polri untuk menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta," ucap Jokowi, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan kepolisian akan mengamankan seluruh tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan.
Tito mengungkapkan, jumlah personel penjaga keamanan yang dikerahkan mencapai 65.000 orang yang berasal dari gabungan Polri, TNI dan Linmas.
"Kami siap melakukan pengamanan dengan kekuatan lebih kurang 65.000 personel dari Polri, TNI, Pemda dan Limas. Polri dan TNI lebih kurang jumlahnya 30.000 personil," ujar Tito saat ditemui usai rapat koordinasi khusus tingkat menteri di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017).
Menurut Tito, personel tersebut lebih banyak dibanding jumlah yang dikerahkan ketika pengamanan aksi bela Islam " 212" pada 21 Februari 2017.
Seluruh personel gabungan akan disebar di titik rawan dan 13.034 TPS yang ada di Jakarta.