Novel Baswedan Disiram Air Keras
Sebelum Tragedi 'Air Keras', Novel Baswedan: Hidup Saya Ini Tambahan untuk Memberantas Korupsi
Menurutnya seberesiko apapun bekerja menjadi penyidik KPK, tak akan menciutkan nyalinya.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Kejadian yang baru saja menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan sepertinya tak menggetarkan hatinya untuk berhenti memberantas korupsi.
Apalagi dalam sebuah pemberitaan pada tahun 2015 lalu, saudara sepupunya, Anies Baswedan pernah mengungkapkan hal mengharukan soal komitmennya mengabdi untuk memberantas korupsi.
"Ini kan risikonya besar. Terus dia bilang, 'Bang, saya ini pernah tugas ada kontak senjata pas masih di polisi dulu. Pelurunya itu mengenai rambut saya. Kalau saat itu saya naik dua sentimeter saja, sudah kena di dahi dan meninggal. Jadi hidup saya ini tambahan. Hidup tambahan ini mau saya gunakan untuk memberantas korupsi, itu saja'," ucap Anies menirukan Novel.
• Deretan Teror hingga Hal Buruk yang Pernah Dialami Novel Baswedan Saat Tangani Kasus Korupsi
Menurutnya seberesiko apapun bekerja menjadi penyidik KPK, tak akan menciutkan nyalinya.
Novel bahkan berani mengambil keputusan meninggalkan korp kepolisian.
satu prinsip yang dipegangnya adalah dirinya tidak mau kompromi dalam upaya pemberantasan korupsi.
Anies yang mendengar kabar tragedi Novel disiram air keras seusai salat Subuh, Selasa (11/4/2017) pun mengaku tidak kaget.
Menurutnya dalam memerangi korupsi, tantangan dan hambatan akan selalu ada.
"Jadi ini bukan sesuatu yang aneh, yang kaget, enggak," kata Anies, dikutip dari Tribunnews.com
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga ini, juga membeberkan beberapa peristiwa yang dialami saudaranya tersebut.
"Pertama kali kena soal motor mau ditabrak, yang kedua diproses ketika di (Kor) Lantas, yang ketiga diproses lagi karena ditersangkakan waktu itu, yang keempat mobilnya ditabrak. Yang kelima hari ini yang kejadian," kata Anies usai menjenguk sepupunya tersebut di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).
• Sebelum Novel Baswedan, 4 Kasus Disiram Air Keras Pernah Hebohkan Indonesia!
Meski mendapatkan teror Novel tidak akan kendor untuk menegakan hukum dan memperjuangkan Indonesia bebas dari korupsi.
"Kita semua sekeluarga mendukung, kita semua sekeluarga tahu bahwa Novel ini tangguh, kuat, dan akan melewati ini dengan baik," pungkasnya.
Sikap demikian juga ditunjukkan Wadah Pegawai KPK yang menyatakan sikap tidak akan mundur setelah kejadian Novel ini.
Melalui selebaran mereka mengumukan pernyataan sikapnya.
• Dari Air Keras Hingga Santet, Ini 5 Teror yang Pernah Diterima KPK
"Hari ini, Selasa 11 April 2017 sekitar pukul 05.10 WIB setelah menunaikan sholat subuh berjamaah di masjid, rekan, sahabat, senior kami, sekaligus kerua wadah pegawai KPK, Novel mengalami musibah.
Beliau disiram dengan menggunakan air keras.
Peristiwa ini bukanlah peristiwa pertama kali kepada Novel, malainkan peristiwa berulang yang pernah dilakukan terhadap beliau.
Mulai dari intimidasi, tabrak lari sampai dengan peristiwa hari ini, penyiraman air keras.
Kami mengutuk keras perbuatan biadab tersebut sebagai bentuk dari teror dan bagian upaya pelemahan KPK dan perlawanan balik terhadap pemberantasan korupsi.
Kami tegaskan bahwa selangkahpun kami tidak akan mundur.
Apapun resikonya kerena kami yakin perjuangan pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti dengan ancaman, intimidasi maupun serangan apapun juga.
Mohon doa dari kawan-kawan sekalian untuk mendoakan kawan kita, Novel, agar segera diberikan kesembuhan dan dapat kembali bersama-sama kita.
Novel adalah kami, kami adalah KPK yang tidak akan pernah berhenti untuk berjuang melawan korupsi.
Kami Novel dan Kami tidak takut.
Dari kami
Wadah Pegawai." (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)