Novel Baswedan Disiram Air Keras
Sebelum Tragedi 'Air Keras', Novel Baswedan: Hidup Saya Ini Tambahan untuk Memberantas Korupsi
Menurutnya seberesiko apapun bekerja menjadi penyidik KPK, tak akan menciutkan nyalinya.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
Sikap demikian juga ditunjukkan Wadah Pegawai KPK yang menyatakan sikap tidak akan mundur setelah kejadian Novel ini.
Melalui selebaran mereka mengumukan pernyataan sikapnya.
• Dari Air Keras Hingga Santet, Ini 5 Teror yang Pernah Diterima KPK
"Hari ini, Selasa 11 April 2017 sekitar pukul 05.10 WIB setelah menunaikan sholat subuh berjamaah di masjid, rekan, sahabat, senior kami, sekaligus kerua wadah pegawai KPK, Novel mengalami musibah.
Beliau disiram dengan menggunakan air keras.
Peristiwa ini bukanlah peristiwa pertama kali kepada Novel, malainkan peristiwa berulang yang pernah dilakukan terhadap beliau.
Mulai dari intimidasi, tabrak lari sampai dengan peristiwa hari ini, penyiraman air keras.
Kami mengutuk keras perbuatan biadab tersebut sebagai bentuk dari teror dan bagian upaya pelemahan KPK dan perlawanan balik terhadap pemberantasan korupsi.
Kami tegaskan bahwa selangkahpun kami tidak akan mundur.
Apapun resikonya kerena kami yakin perjuangan pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti dengan ancaman, intimidasi maupun serangan apapun juga.
Mohon doa dari kawan-kawan sekalian untuk mendoakan kawan kita, Novel, agar segera diberikan kesembuhan dan dapat kembali bersama-sama kita.
Novel adalah kami, kami adalah KPK yang tidak akan pernah berhenti untuk berjuang melawan korupsi.
Kami Novel dan Kami tidak takut.
Dari kami
Wadah Pegawai." (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)