Pembantaian Keji di Medan
7 Fakta Tragedi Pembunuhan Satu Keluarga di Medan
Sejumlah kejanggalan muncul dalam pembunuhan keji yang menewaskan satu keluarga di Kota Medan, Minggu (9/4/2017).
Editor: Mohamad Yoenus
Selain itu, badannya lemas sepulang dari jualan mendapat kabar dari warga bahwa Riyanto meninggal dunia karena dibunuh.
Bahkan, dia tidak sanggup melihat tubuh Sri Ariyani (35) istri Riyanto yang bersimbah darah di tempat tidur.
Dia menambahkan, warga bersama petugas kepolisian langsung melihat keadaan rumah, kala itu, warga langsung membawa Kinara ke rumah sakit karena luka pada bagian mata cukup parah.
"Sekitar pukul 08.30 WIB, Serimpi melintas di depan rumah mereka (Riyanto) untuk bilangkan agar lampu teras dimatikan. Apalagi pintu depan terbuka. Namun kaget banyak bercak darah," ujarnya.
5. Mengajak Belanja
Penuturan Kepala Lingkungan XI, Budiono, pertama kali insiden ini diketahui Nenek Serimpi, kerabat korban.
"Pagi tadi Bu Serimpi lihat lampu depan rumah korban masih hidup. Karena enggak biasanya, Bu Serimpi datang sekalian mau ngajak belanja," kata Budiono usai dimintai keterangannya oleh polisi.
Ketika tiba di halaman rumah korban, tak satupun penghuni rumah kelihatan.
Curiga, Serimpi lantas melongok ke dalam rumah dan melihat ceceran darah di mana-mana.
"Tetangganya itu langsung menjerit. Di situlah warga akhirnya tahu penghuni rumah sudah dibunuh," ujar Budiono.
Di lokasi kejadian, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Yemi Mandagi turun langsung.
Yemi yang mengenakan setelan kemeja putih bergambar itu sibuk meminta anggotanya mengecek isi dalam rumah.
6. Jasad Ditemukan Terpisah
Jenazah kelima penghuni rumah ditemukan pada lokasi yang berbeda-beda. Jenazah Riyanto ditemukan di pintu dapur dengan luka pada bagian leher.
Sedangkan jenazah Sri Ariyani, bersama dua anaknya Naya dan Gilang ditemukan di tempat tidur.