Ironis! Pilot Muslim Wanita Pertama Afghanistan Malah Takut Pulang ke Negaranya
Kisah Niloofar Rahmani pilot muslim wanita pertama di Afghanistan mencari perlindungan Amerika Serikat membuat siapa pun menghela nafas penuh rasa iba
Penulis: Ika Alya Iqlima Ghaisani
Editor: Tinwarotul Fatonah
Menurut pengacaranya, Kimberly Motley, Niloofar Rahmani meminta perlindungan dari Amerika Serikat setelah menyelesaikan pelatihannya pada tahun 2015.
Ia sadar bahwa tidak aman jika harus kembali ke Afghanistan.
Kegigihannya tersebut membuat mantan Ibu Negara Michelle Obama juga memberikan penghargaan 'International Women of Courage Award'.
"Aku ingin sekali kembali ke negaraku, aku selalu menginginkannya. Tapi, aku terlalu takut untuk kembali," ungkapnya pada The Wall Street Journal, sebagaimana dikutip dari UPI.com.

Jenderal Mohammad Radmanish, Menteri Pertahanan Afghanistan, mengatakan Rahmani hanya berbohong dan meminta Amerika Serikat mengembalikannya.
"Aku yakin ia berbohong untuk memenangkan kasus perlindungannya. Tak ada dasar yang jelas saat ia mengatakan bahwa nyawanya terancam saat bersama AU Afghanistan. Kami harap Amerika Serikat mau memulangkan Rahmani," ungkapnya, seperti dikutip dari Washington Times.
Pernyataan ini juga didukung oleh Kolonel Ayan Khan, pilot helikopter Angkatan Udara Afghanistan.
Namun hingga berita ini ditulis belum diketahui kelangsungan kasus ini.
Apalagi, Presiden Donald Trump adalah sosok yang tidak menginginkan Muslim berada di negaranya.
(TribunWow.com/Alya Iqlima)