Respon Presiden Terhadap Aksi 313 Tuntut Ahok yang Akan Digelar Besok
Tuntutannya pemberhentian Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Penulis: suut amdani
Editor: suut amdani
"Masyarakat tenang, jangan ikut-ikutan. Sebab (demo) ini sudah jelas sasarannya bagaimana. Biar ditampung oleh lembaga yang memang didemo," ujar Wiranto.
Dua Pihak Ini Larang Anak Buahnya Ikut Aksi 313!
Di balik santernya rumor aksi 313 yang akan digelar pada Jumat (31/3/2017), tenyata ada beberapa pihak yang menolak acara tersebut.
Tidak hanya menolak, bahkan ada beberapa pihak yang melarang anak buahnya untuk mengikuti aksi tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, salah seorang yang melarang anak buahnya untuk mengikuti aksi damai ini adalah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Baca: Tak Hanya Dahsyat, KPI Juga Pernah Hentikan 5 Program Televisi ini!
Secara tegas, ia mengatakan bahwa ia melarang semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengikuti aksi ini.
Apabila ada anak buahnya yang mengikuti aksi ini, ia tidak segan-segan untuk memberikan Surat Peringatan (SP).
"PNS tidak (boleh) kami ikutkan (aksi 313). Kalau ikut, dia akan terima SP saja," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Lebih lanjut ia mengimbau agar PNS DKI Jakarta untuk tetap melayani masyarakat sebagai abdi negara.
Selain itu, sikap tegas untuk melarang anak buahnya untuk mengikuti aksi ini adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Sijadj.
Dalam satu kesempatan, ia dengan tegas menolak aksi tersebut.
"Enggak perlu. Mau pilih Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) silakan. Enggak senang, enggak usah dipilih. Pilih Anies (Baswedan) silakan. Enggak seneng enggak usah dipilih, begitu aja, ngapain (aksi)," kata Said Aqil saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/3/2017) kepada Kompas.com.
Kemudian, ketika ditanya apakah ia melarang warga NU untuk mengikuti aksi 313, ia menjawab dengan tegas bahwa ia melarang warga NU mengikuti aksi tersebut.
"Dari dulu larangannya, enggak perlu ada aksi," ujar dia singkat kepada Kompas.com.