Breaking News:

Aksi Cor Kaki Petani Kendeng

Tragis! Kisah Perempuan Pejuang Kendeng, Suaranya Belum Didengar, Nyawa Harus Berpulang

Sosok perempuan yang akrab dipanggil Bu Patmi dikabarkan meninggal dunia secara mendadak setelah melakukan aksi #DipasungSemen2.

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah

TRIBUNWOW.COM - Sosok perempuan yang akrab dipanggil Bu Patmi dikabarkan meninggal dunia secara mendadak setelah melakukan aksi #DipasungSemen2.

Dalam siaran pers dari Koalisi untuk Kendeng Lestari, sebelumnya kondisi Bu Patmi dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik oleh dokter.

Perempuan berusia 48 tahun ini juga melakukan aksi mengecor kaki dengan kesadaran tanggung jawab penuh.

Suaminya bahkan mengizinkan dirinya melakukan hal tersebut.

Dalam aksi tersebut, Bu Patmi juga datang sekeluarga, dengan kakak dan adiknya.

Baca: Nenek Sebatang Kara Ini Meninggal Dunia, Lihat Videonya Bikin Hati Pilu Teringat Orangtua

Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kembali melakukan aksi protes dengan menggelar aksi mencor kaki dengan semen di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/3/2017). Pada aksi hari keempat ini, petani yang mengecor kakinya terus bertambah menjadi 41 orang, sebelumnya diketahui berjumlah 20 orang. Aksi tersebut mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap izin lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia yang diteken Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kembali melakukan aksi protes dengan menggelar aksi mencor kaki dengan semen di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/3/2017). Pada aksi hari keempat ini, petani yang mengecor kakinya terus bertambah menjadi 41 orang, sebelumnya diketahui berjumlah 20 orang. Aksi tersebut mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap izin lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia yang diteken Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

Kronologi kematian Bu Patmi

Senin (20/3/2017) sore, perwakilan warga diundang Kepala Kantor Staf Presiden, Teten Masduki untuk berdialog di dalam kantor KSP.

Pada intinya, perwakilan menyatakan menolak skema penyelesaian konflik yang hendak digantungkan pada penerbitan hasil laporan KLHS.

Menurut mereka hasil laporan tersebut tertutup bakan sama sekali tidak menyertakan warga yang bersepakat menolak pendirian pabrik semen PT Semen Indonesia dan Pabrik Semen lainnya di Pegunungan Kendeng tersebut.

Akhirnya, pada malam harinya mereka memutuskan untuk meneruskan aksi tetapi dengan mengubah cara.

Sebagian besar warga akan pulang ke kampung halaman, sementara aksi akan terus dilakukan oleh 9 orang.

Bu Patmi menjadi satu yang akan pulang sehingga cor kakinya dibuka semalam, dan persiapan untuk pulang di pagi hari.

Kurang lebih pukul 02.30 WIB Selasa (21/3/2017) dini hari, setalah mandi, Bu Patmi mengeluh badannya tidak nyaman, lalu mengalami kejang-kejang dan muntah.

Dokter yang senang mendampingi dan bertugas segera membawa Bu Patmi ke RS St Carolus Salemba.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
#DipasungSemen2PatmiPegunungan Kendeng
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved