Entah Permainan Politik atau Fakta, di 2012 Cagub Tersandung Hukum Jelang Pencoblosan Sudah Terjadi
Anies mengungkapkan kasus hukum menjelang Pilkada adalah hal yang lumrah, karena tak hanya terjadi padanya saja bahkan Fauzi Bowo pernah mengalami.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Anies Baswedan tidak kaget dengan gencarnya pelaporan hukum yang dilayangkan kepadanya dan Sandiaga Uno jelang hari pencoblosan 19 April mendatang.
Anies mengungkapkan bahwa kasus hukum menjelang Pilkada adalah hal yang lumrah.
"Bukan begitu. Ini bukan barang baru, saya enggak kaget. Di tiap pilkada itu selalu ada begini," kata Anies kepada Tribunnews.com, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis malam, (16/3/2017).
Baca: Relawan Agus-Sylvi Tunggu Komando Merapat ke Anies atau Ahok, Ini Kata AHY
Anies menegaskan, justru menjadi aneh jika dirinya kaget menyikapi pelaporan hukum yang kini menimpanya.
"Jadi kalau saya kaget malah jadi aneh, Anies kamu ke mana aja selama ini. Kan seringnya begini, jadi sudahlah biasa aja. Bukan pilkada aja, pilpres juga begitu. Biasa aja," katanya.
Anies pun hanya tersenyum ketika ditanya apakah pelaporan ini merupakan langkah untuk menjegalnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya silakan lucu, karena cukup diliat dan senyum, lalu salam. Makanya saya bilang lucu lucuan aja," pungkasnya.
Pekan lalu Anies dilaporkan ke KPK lantaran diduga menyalahgunakan wewenang dalam proyek Frankfurt book fair 2015 saat menjabat Mendikbud.
Proyek Frankfurt book fair 2015 tersebut menelan dana sekitar biaya Rp 146 miliar.
Anies juga dilaporkan ke KPK karena tuduhan menerima suap proyek VSAT atan desa berdering tahun 2012.
Baca: Potret Anies Baswedan Saat Jabat Mendikbud Tiba-tiba Jadi Kontroversi Jelang Putaran Kedua
Nasib serupa Foke Menjelang Pilkada 2012
Diberitakan oleh Kompas.com, Kamis, 5 Juli 2012, Aliansi Mahasiswa Jakarta untuk Keadilan (AMJAK) melakukan aksi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntut pengusutan dugaan penyelewengan dana oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dari temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) dan laporan Wakil Gubernur Prijanto, diduga ada penyimpangan anggaran yang diduga digawangi oleh Fauzi Bowo (Foke), Gubernur DKI Jakarta yang juga berstatus calon gubernur 2012-2017.