Pilgub DKI Jakarta
Potret Anies Baswedan Saat Jabat Mendikbud Tiba-tiba Jadi Kontroversi Jelang Putaran Kedua
Direktur Lembaga Pemantau Akuntabilitas Pendidikan (LPAP) Abi Rekso mengungkapkan kinerja Anies dinilai buruk.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Sosok calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, diangap oleh beberapa kalangan sebagai orang baik yang pantas memimpin kementerian di sektor pendidikan.
Nyatanya, Anies hanya bertahan selama dua tahun di Kementerian Pendidikan RI.
Isu yang berhembus Anies gagal memimpin birokrasi sehingga kemudian di-reshuffle oleh Presiden Jokowi.
Direktur Lembaga Pemantau Akuntabilitas Pendidikan (LPAP) Abi Rekso mengungkapkan kinerja Anies dinilai buruk.
“Jika dibanding masa M. Nuh, key performance index (KPI) Anies tampak buruk saat masa transisi,” jelas Abi dalam dialog publik “Relasi Indeks Prestasi Pendidikan dan Dugaan Praktik Korupsi” di Jakarta, Senin (13/3/2017), dikutip dari Tribunnews.com.
Baca: Viral! Foto Anies Baswedan Bersama Tommy Soeharto dan Habieb Rizieq, Netizen Sebut Ngeri!

LPAP merupakan lembaga yang mengawal Nawacita dalam implementasi pendidikan nasional dan mendorong akuntabilitas serta profesionalisme birokrasi pendidikan.
Sehingga LPAP bisa melihat KPI sebagai indikator keberhasilan.
Menurut Abi, KPI diukur berdasarkan indikator kompetensi guru, indeks prestasi sekolah dan angka perkelahian siswa.
Sedangkan pada masa Anies, grafiknya menurun, sulit, bahkan untuk kembali menyetarakan ke masa M Nuh tidak sampai.
Kinerja Anies juga terbilang buruk dalam menghilangkan gejala puritanisme di sekolah-sekolah.
“Sebagai tokoh pluralisme, tidak ada perubahan signifikan pada masa Anies,” papar Abi lebih lanjut.
LPAP mengukur indeks perbandingan pluralisme di sekolah-sekolah menengah di Jakarta, seperti keharusan membaca Al-Quran dan siswa perempuan berhijab.
LPAP juga menyoroti dugaan praktik korupsi Anies, seperti proyek pengadaan VSAT (Very Small Aperture Terminal) yang diduga melibatkan adik Anies (Rasyid Baswedan) dan kelebihan dana sertifikasi guru sebesar Rp 23,3 T.
“ICW merilis adanya manipulasi 381 proyek pengadaan barang dan jasa senilai Rp 942 M pada masa Anies,” rinci Abi.