Pilgub DKI Jakarta
Bagi Sembako Pakai Baju Kotak-kotak, Giring Nidji Dilaporkan ke Bawaslu
Vokalis Grup Band Nidji, Giring Ganesha, tampaknya akan segera berurusan dengan kasus hukum.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Vokalis Grup Band Nidji, Giring Ganesha, tampaknya akan segera berurusan dengan kasus hukum.
Pasalnya, pelantun lagu "Laskar Pelangi" ini baru saja dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas dugaan politik uang pada Senin (13/3/2017).
Hal ini menyusul aksinya yang membagikan sembako ke sejumlah warga.
Tonton juga:
Baca: Mengejutkan! Ketika Ahok Rela Menunggu sang Sopir Salat Jumat
Dalam aksi bagi-bagi sembako tersebut, Giring dan kawan-kawan ternyata mengenakan atribut bernuansa kotak-kotak khas pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Yang dilaporkan itu dugaan politik uang, pembagian sembako di Kampung Melayu. Salah satu yang dilaporkan itu Saudara Giring," kata Jufri Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri pada Selasa (13/3/2017) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Bawaslu akan mengambil tindakan terkait kasus ini selama lima hari sejak pertama kali resmi dilaporkan.
"Hari Senin baru dilaporkan resmi karena yang pertama (hari Sabtu) itu belum lengkap laporannya. Pelapornya tidak bawa identitas," ucap Jufri.
Pihak Bawaslu menyatakan hingga saat ini belum bisa memastikan apakah Giring dan kawan-kawan merupakan pendukung Ahok.
Yang jelas, keduanya terlihat membagikan sembako dan mengenakan atribut kotak-kotak.
"Kami enggak tahu pendukung (Ahok-Djarot) apa enggak. Yang jelas ada masyarakat, dilaporkan dua orang. Yang dilihat membagikan itu sebagian pakai baju kotak-kotak," tambahnya.
Giring Nidji hadiri tahlilan Hindun, warga Jakarta yang sempat menghebohkan dunia maya.
Sementara itu, mengingat kasus jenazah Hindun yang dikabarkan tak diperbolehkan disalatkan di musala, Giring turut hadir dalam acara Tahlilannya dan menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Jakarta.
Ia mengungkapkan, warga Jakarta seakan terpecah belah karena pilkada.
Giring mengatakan hal itu saat menghadiri tahlilan almarhum Hindun (78) di Jalan Karet Raya II, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017) malam.
Hindun adalah warga yang diisukan jenazahnya ditolak untuk diurusi oleh rumah ibadah terdekat lantaran diduga memilih Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat saat putaran pertama Pilkada Jakarta 2017.
"Saya prihatin saja, gara-gara pilkada situasinya jadi seperti ini. Kalau nanti selesai malah jadi tidak enak kan, kepikiran kita pernah jahat sama orang lain," ujar Giring seperti dikutip dari Tribunnews.com
Giring sendiri berharap peristiwa yang dialami almarhum tidak terulang lagi.
"Persaudaraan tidak boleh putus. Apalagi hanya karena Pilkada," ujarnya.
Giring sendiri mengaku hadir langsung di rumah duka sebagai bentuk solidaritas sebagai sesama warga Jakarta.
"Saya juga ingin cek kebenaran, karena kabar yang kita baca di media belum tentu benar. Tapi ini tadi belum sempat bicara dengan keluarga karena penuh sekali di dalam," pungkasnya. (Tribunwow.com/Dhika Intan N A)