Top 5 News: dari Pengurus Gerindra Membelot Hingga Djarot Diusir
Beragam berita, dari membelotnya pengurus Gerindra Duren Sawit hingga oleh-oleh Raja Salman menjadi berita yang paling banyak mengundang perhatian
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Lima berita terpopular, Minggu (12/3/2017), kami rangkum dalam sajian Top Five News.
Beragam berita, dari membelotnya pengurus Gerindra Duren Sawit hingga oleh-oleh Raja Salman menjadi berita yang paling banyak mengundang perhatian pembaca.
Inilah sajian lima bertita terpopular dalam Top Five News Tribunwow.com.
1. Pengurus Gerindra Duren Sawit Membelot Dukung Ahok-Djarot
Pengurus Partai Gerindra Kecamatan Duren Sawit membelot dan mendeklarasikan dukungan kepada calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki-Djarot atau Badja.
Padahal Partai berlambang kepala Garuda tersebut merupakan pengusung pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Deklarasi dipimpin oleh Ahmad Hidayat yang sebelumnya sangat aktif jadi pengurus Gerindra Jakarta Timur.

Ahmad Hidayat mengaku jika dirinya siap untuk memenangkan Basuki-Djarot menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Dia merasa tidak sejalan dan tidak cocok dengan janji-janji pasangan calon nomor 3.
Hidayat bersama kader Gerindra lainnya siap menggerus dan mengalihkan seluruh dukungan, yang diperkirakan sekitar 6.000 suara.
Baca: Pengurus Gerindra Duren Sawit Membelot Dukung Ahok-Djarot, Siap Bawa 6000 Suara
2. Imbas 'Mengerikan' Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai kasus dugaan korupsi proyek pengadaan EKTP atau KTP elektronik yang kini mulai bergulir di Pengadilan Tipikor.
"Sekarang menjadi bubrah semua gara-gara anggaran dikorup. Habisnya Rp 6 triliun, jadinya hanya KTP yang dulunya kertas sekarang plastik, hanya itu saja. Sistemnya tidak benar," tegas Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/3/2017) kemarin.
Presiden memastikan, korupsi proyek EKTP berdampak ke banyak lini.

Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri yang bertanggung jawab soal urusan ini kinerjanya menjadi terhambat dengan adanya kasus EKTP ini dan menjadi ragu dalam bertindak.
"Di Kemendgari yang dipanggil KPK itu ada 32 orang. Bolak-balik, bolak-balik. Jadi kalau ada kekurangan blanko, masalah hambatan, itu imbas dari problem EKTP," papar Jokowi.
Baca: Imbasnya Mengerikan Sebegini Geramnya Presiden Jokowi
3. Respon Anies Baswedan Terkait Penolakan Salat Jenazah
Seoran warga Jakarta, bernama Hindun meninggal dunia pada Selasa (7/3/2017).
Sebelumnya, Hindun sempat menggunakan haknya untuk memilih gubernur dan wakil gubernur pada 15 Februari 2017 lalu.
Karena kondisinya yang tak memungkinkan, Hindun terpaksa mencoblos di rumah sakit.
Sayangnya, penyaluran suara politik yang dimiliki Hindun tidak berlangsung rahasia.

Saat itu, Hindun mencoblos pasangan Ahok dan Djarot.
Kabarnya, karena hal itu pula jenazah Hindun tidak disalatkan di Musala Al Mukmin yang berada di sekitar kediamannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Anies Baswedan pun angkat bicara.
Calon Gubernur DKI Jakarta yang juga akan maju dalam pilkada putaran dua ini menyanyangkan tindakan diskriminatif itu.
Baca: Bikin Adem, Begini Respon Anies Baswedan Terkait Penolakan Salat Jenazah
4. Djarot Diusir
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diusir saat menghadiri Haul Soeharto di Masjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017) malam.
Massa berteriak ke arah rombongan Djarot.
Dalam rekaman yang beredar di dunia maya, tampak Djarot hanya tersenyum menanggapi teriakan pengusiran dari massa tersebut.

Sesekali, Djarot menyatukan kedua belah telapak tangannya sebagai tanda penghormatan kepada massa yang mengusirnya.
Teriakan pengusiran terus bergema saat Djarot memasuki halaman masjid hingga dirinya berada di koridor menuju masjid.
Tak hanya di halaman, di koridor itu pun Djarot mendapatkan teriakan pengusiran.
Baca: Beredar Rekaman Pengusiran di Haul Soeharto, Perhatikan Reaksi Djarot yang Dipuji Netizen
5. Oleh-Oleh Untuk Raja Salman
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin turut serta mengantar Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud di Bandara Ngurah Rai, Bali, Minggu (12/03/2017).
Lukman mengatakan, dirinya menyerahkan cendera mata berupa mushaf atau kitab Al Quran.
Menurut Lukman, cendera mata ini memiliki kekhasan karena di pinggiran setiap ayat suci diberi ornamen khas Indonesia.

Raja Salman meninggalkan Pulau Bali, Minggu (12/3/2017) pada pukul 11.13 Wita.
Raja Salman beserta rombongan berangkat dengan pesawat kerajaan tipe B747-400 dengan nomor penerbangan SVA1 menuju Bandara International Haneda, Jepang.
Baca: Inilah Oleh-Oleh Khas Indonesia Untuk Raja Salman Sebelum Tinggalkan Pulau Dewata
(Tribunwow.com/Fachri Sakti Nugroho)