Sikap-Sikap Kesatria Djarot Saat Hadapi Pengusiran di Haul Soeharto
Menurut Djarot, penolakan yang diberikan dari warga saat itu tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan Rasul saat sedang melakukan dakwah.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tujuan kedatangannya di shalawat yang digelar oleh Titiek Soeharto tentunya untuk beribadah.
Namun Djarot tidak menyangka banyak warga yang menolak kehadirannya.
Menanggapi sikap warga tersebut, Djarot pun mendoakan warga yang menolak kehadirannya agar diberi hidayah.
"Doakan supaya segera diberikan hidayah, diberikan cahaya supaya terbuka hatinya sehingga bisa menerima kita semuanya sebagai sesama warga bangsa" ujar Djarot pada saat ditemui tim Tribunnews.com di daerah Grogol Utara, Jakarta, Minggu (12/3/2017).

3. Djarot Tidak Takut Karena Ia Memiliki Niat Baik
Selain sabar, Djarot juga mengaku dirinya tidak takut meski mendapat sambutan kurang baik, ketika menghadiri acara Haul Presiden ke-2 RI Soeharto, sekaligus peringatan Supersemar tersebut,
Ia tidak takut, karena dirinya memiliki niat baik, yaitu untuk menghormati undangan dari keluarga Presiden Soeharto.
"Enggak (takut) karena niatku baik. Nawaitu (niat) saya baik, saya ikhlas dan saya tidak menyakiti hati mereka" kata Djarot ditemui di kawasan Tebet, Sabtu (11/3/2017) malam.

4. Membandingkan yang Dialaminya dengan yang Dialami Nabi Muhammad SAW
Mengalami penolakan, Djarot pun membandingkan nasibnya yang diusir di Haul Soeharto tersebut dengan Nabi Muhammad SAW.
Menurut Djarot, penolakan yang diberikan dari warga saat itu tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan Rasul saat sedang melakukan dakwah.
Ia mengatakan, bahwa apa yang ia terima itu kecil, tidak ada apa-apanya dibandingkan yang dicontohkan oleh Rasul.
Djarot juga menyadari, sebagai manusia sudah seharusnya memperbaiki akhlak dirinya terlebih dahulu.

5. Djarot Membuat Pernyataan yang Membuat Skakmat Massa Penghadanganya
Djarot hadir dalam acara pengajian tersebut karena menerima undangan.