Pernyataan Imam Masjid Istiqlal Tentang Mensalatkan Jenazah Ini Mengejutkan
"Aliran politik apapun itu tidak mengganggu orang untuk disalatkan. Yang penting orang itu muslim betul," tutur Nasaruddin Umar.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
Pilihan Hindun disaksikan oleh petugas yang membantu Hindun dalam mencoblos.
Saat itu, Hindun mencoblos pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat.
Hindun menghembuskan nafas terakhirnya pukul 13.00 WIB.
Baca: Ups, Raffi Ahmad Keceplosan Sebut Nagita Tengah Hamil
Neneng lantas menuju ke rumah Ustaz Muhammad Syafi'i, untuk meminta jenazah sang ibu disalatkan di Musala Al Mukmin.
Namun jawaban ustaz Syafi'i membuat Neneng menjadi terkejut.
"Percuma Neng. Nggak ada orang, udah di rumah saja (salatnya), nanti gue yang mimpin," ujar Neneng mengulangi pernyataan sang ustaz.
Neneng menduga pernyataan ustaz tersebut karena ibunya memilih Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Namun Neneng tidak pernah mengklarifikasi pada ustaz Syafi'i atas dugaannya tersebut.

Klarifikasi Ustaz
Ustaz Syafi'i mengaku bahwa Neneng datang ke rumahnya untuk meminta dirinya mengurus jenazah ibu Neneng.
"Setelah almarhum meninggal, saya bilang ke Neneng, sudah nggak usah nangis, mending kita urusin," kata Syafi'i ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Jumat (10/3/2017).
Ustaz Syafi'i pun mengungkapkan dirinya ikut serta dalam mengumumkan di Musala dan memandikan jenazah.
Namun Syafi'i menyarankan agar jenazah ibunya disalatkan di rumah ketika Neneng meminta agar jenazah ibunya disalatkan di musala.
Baca: Romantis! Beginilah Cara Calon Suami Ucapkan Selamat Ulang Tahun Pada Laudya Cyntya Bella