Lansia yang Dipaksa 'Cucu' Mengemis, Penderitaan Nenek Supini Dimulai dari Hal Ini
Perjalanan hidup Nenek Supini dirangkai lengkap mulai dari kehidupan masa lalunya yang mengejutkan hingga seorang diri bertahan hidup.
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM, SEMARANG - Video Supini, seorang nenek yang dipaksa mengemis oleh 'cucunya' di Kota Semarang menjadi perbincangan netizen.
Nenek yang berusia 93 tahun ini “dipaksa” menadahkan tangan di perempatan lampu merah Rumah Sakit Kariyadi Semarang.
Pemerintah setempat seketika bertindak mengamankan Nenek Supini yang diduga dieksploitasi.
Sang pria yang dianggap cucu bernama Suwarno ikut diamankan ke unit perlindungan perempuan dan anak Polrestabes Semarang.
Baca: Tonton Video Seorang Nenek Dipaksa Mengemis oleh Cucunya di Semarang
Setelah diperiksa, keduanya menjalani hidup masing-masing.
Nenek Supini diantarkan ke Panti Sosial Among Jiwo, di Kecamatan Ngaliyan, Semarang.
Sementara Suwarno dimintai keterangan di kepolisian karena diduga melakukan eksploitasi pada sang nenek untuk mengemis.

Nenek Supini sendiri sudah pernah merasakan tidur di Among Jiwo.
Ketika diantarkan ke sana lagi dia menolak. Dia meminta diantarkan ke tempat asalnya di Grabag, Kabupaten Magelang.
Baca: Setelah Direspons Pak Ganjar, Begini Nasib Cucu Durhaka yang Menyuruh Neneknya Ngemis!
Di sana, menurut Supini ada sanak familinya yang akan merawatnya.
“Aku asli Grabag, sudah tidak punya anak dan suami. Sudah meninggal semua,” ujar Supini, seusai diperiksa di Mapolrestabes Semarang Senin (6/3/2017) kemarin.
"Yang merawat ada, ada tiga keponakan saya Grabag. Saya mau pulang ke Grabag," ucap Supini.
Nenek Supini pun menolak ajakan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu, untuk ditampung sementara di panti sosial.
Baca: Setelah Putus Sekolah demi Merawat Nenek, Bantuan untuk Bocah Ini Malah Ditolak, Kenapa?
“Kalau tidak ada keluarga ya ditempatkan di panti wreda yang dikelola Darma Wanita," sebut Hevearita, seusai berdialog dengan Supini di Mapolrestabes Semarang.
Nenek Supini sendiri tidak sadar bahwa kegiatannya mengemis dimanfaatkan oleh Suwarno.
Kebaikan Suwarno yang merawat dan membantu ketika buang air besar membuat dia dianggap sebagai cucunya sendiri.

Suwarno pun diakuinya sebagai keponakan yang bertemu di jalan.
Sementara itu, Suwarno ditahan di Mapolrestabes Semarang karena dugaan perdagangan orang.
Baca: Mencengangkan! Nenek Berusia 81 Tahun Ini Membuat Aplikasi Smartphone! Seperti Apa, ya?
Dia mengakui perbuatannya telah meminta uang hasil mengemis Nenek Supini saban hari.
Nenek Supini memperoleh uang antara Rp 50.000 hingga Rp 60.000 setiap hari.
Dari uang yang didapatnya itu, Rp 40.000 diambil Suwarno.
Setelah pemeriksaan diketahui Suwarno melakukan eksploitasi pada Nenek Supini.
Kepala Satuan Reskirm Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Polisi Wiyono Eko Prasetyo menyatakan, pihaknya menjerat Suwarno dengan UU Perdagangan Orang.
"Dijerat dengan Undang-Undang Perdagangan Orang, hukuman minimalnya 3, maksimal 15 tahun penjara,” ungkap Wiyono.
Baca: Miris! Nenek Ini Diduga Dibuang oleh Ketiga Anaknya, Bagaimana Kisah Pilunya?
Video Nenek Supini yang berdurasi selama beberapa menit itu membuat netizen berkicau.
Tidak terkecuali Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hendrar sudah bergerak meminta petugas dinsos menjemput Nenek Supini sesaat setelah ada mention mengenai video tersebut.
Nenek Supini yang sedang beroperasi di lampu merah perempatan Rumah Sakit Karyadi Semarang, beserta sang "cucu" akhirnya diamankan sekitar pukul 08.30 WIB.

"Lelaki yang katanya cucu itu bukan cucunya Nenek Supini. Sementara ini, kami minta Polrestabes untuk melakukan pemeriksaan karena melakukan eksploitasi. Untuk yang pria diproses polres, yang neneknya diproses Dinsos," kata Hendrar.
Baca: Pemuda Ini Menikahi Nenek Berusia 82 Tahun, Kok Bisa?
Sementara Ganjar meminta petugas dinas sosial untuk menelusuri siapa pihak di balik Nenek Supini.
Petugas diminta tidak saja mengambil pengemis di jalanan, lalu dimasukkan ke panti sosial.
"Mestinya tidak sekadar mengambil, tapi menelusuri siapa mereka, dan latar belakangnya seperti apa," kata Ganjar.
Dulu pengusaha material
Supini (80), nenek yang diduga dipaksa mengemis oleh seorang pria di depan RSUP dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, dahulu adalah seorang pengusaha material bangunan.
Pekerjaan Nenek Supini memasok pelanggan yang membutuhkan meterial seperti pasir, semen, kayu dan sebagainya.
Namun, pekerjaan itu sudah lama ditinggalkan Nenek Supini semenjak suaminya meninggal puluhan tahun lalu.
Baca: Kembali Viral! Video Penganiayaan Seorang Nenek di Panti Jompo, Sungguh Miris!
Nenek Supini ini sudah lanjut usia yang kemudian pergi ke Kota Semarang berjualan buah-buahan di Pasar Karangayu, Kota Semarang.
Masa lalu Nenek Supini ini diceritakan Muh Sukeni (58), salah satu keponakan Supini, saat Kompas.com bertandang ke kampung halamannya di Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Beliau Nenek Supini itu bibi biyung (bibi/bulik) saya. Dahulu jualan material, lalu sekitar lima tahun lalu saya pernah bertemu beliau di Pasar Karangayu, jualan mangga dan buah-buahan. Tapi setelah itu saya tidak tahu kabarnya," ujar Sukeni, Selasa (7/3/2017) sore.
Nenek Supini, kata Sukeni, memang hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal. Ia sama sekali tidak memiliki anak kandung.
Nenek Supini hanya memiliki kakak, adik, dan keponakan yang beberapa di antaranya tinggal di Desa Ngasinan.
Baca: Wow, Nenek 94 Tahun Ini Masih Jago Lakukan Gerakan Kungfu!
Sejak merantau ke Kota Semarang, Nenek Supini sangat jarang pulang ke kampungnya. Hanya beberapa kali saja ia pulang dan tinggal berpindah-pindah di rumah beberapa keponakannya.
Sebab, menurut Sukeni, Nenek Supini tidak lagi memiliki rumah, tanah ataupun harta benda lain yang ditinggalkan di kampung halamannya.
"Beliau (Nenek Supini) itu lama sekali tidak pulang, kalau pulang ya cuma sebentar, di rumah saya atau ke keponakan lainnya. Setelah itu tiba-tiba pergi lagi entah ke mana," ujar Sukeni yang bekerja sebagai buruh serabutan itu.
Sukeni mengatakan, Nenek Supini memiliki sifat yang keras.
Saudara-saudaranya sudah kerap menasihatinya agar tidak perlu lagi merantau dan cukup beristirahat di rumah saudara-saudara.
"Nenek Supini itu keras, sulit sekali dinasihati, malah suka marah-marah. Mungkin karena sudah sangat sepuh (lansia) ya. Kami sampai tidak tahu mau berbuat apa," ujarnya.
Sukeni sendiri mengetahui kondisi Nenek Supini yang diduga dipaksa mengemis, dari perangkat desa dan kecamatan yang bertandang ke rumahnya, Senin (6/3/2017) malam.
Bapak tiga putra ini diminta untuk menjemput Nenek Supini yang kini ditampung di sebuah panti di Kota Semarang.
"Besok saya diminta menjemput Nenek Supini, didampingi petugas Dinas Sosial Magelang, tapi saya belum bisa memutuskan bagaimana dan dimana Bibi Biyung akan tinggal."
Baca: Pemuda 28 Tahun Sah Nikahi Nenek 82 Tahun, Kini Mereka Pun Saling Panggil Papi-Mami
"Karena keponakan beliau tidak hanya saya, ada banyak, jadi kami harus berembuk dulu," katanya.
Astadi (80), salah seorang tetangga Sukeni, mengaku kenal dengan Nenek Supini.
Namun ia tidak lagi mengetahui keberadaan Supini sejak beberapa tahun silam.
Astadi hanya mengetahui bahwa Nenek Supini masih memiliki banyak saudara di Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, ini.
"Nggih kula tepang nanging pun dangu sanget boten mangertos kahanane sakniki, pun dangu kesah (Ya, saya kenal tapi sudah lama sekali tidak tahu keadaannya sekarang, sudah lama pergi)," ujar Astadi mengenang Nenek Supini.

Camat Grabag Labaika Nugroho menyatakan Nenek Supini masih tercatat sebagai warga Desa Ngasinan karena belum pernah mengurus surat pindah.
Akan tetapi, informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa Nenek Supini memang gemar merantau ke luar kota dan terakhir ditemukan di Kota Semarang.
Baca: Bikin Haru, Rekaman Video Pelayanan Pramugari Garuda Indonesia pada Seorang Nenek
“Yang bersangkutan masih penduduk Desa Ngasinan karena belum pernah mengurus pindah. Yang bersangkutan juga sering pergi dari rumah,” kata Labaika.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat untuk menangani nenek Supeni selanjutnya, termasuk berkomunikasi dengan pihak keluarga yang ada.
Seperti diberitakan, kisah Nenek Supini menjadi viral setelah seorang netizen membagikan sebuah video di media sosial.
Dalam video berdurasi 3 menit itu, Nenek Supini ini diduga telah dipekerjakan seorang laki-laki untuk menjadi pengemis di depan RS Karyadi, Kota Semarang.
Laki-laki yang diketahui bernama Suwarno asal Klaten itu kini telah diamankan di Polrestabes Semarang untuk menjalani pemeriksaan. (Kompas.com Kontributor Semarang/ Nazar Nurdin/Kontributor Magelang, Ika Fitriana)