Mencengangkan! Nenek Berusia 81 Tahun Ini Membuat Aplikasi Smartphone! Seperti Apa, ya?
Perempuan berusia 81 tahun asal Jepang baru jasa meluncurkan aplikasi smartphone pertamanya.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Masako Wakamiya baru jasa meluncurkan aplikasi smartphone pertamanya.
Wanita berusia 81 tahun ini termotivasi membuat aplikasi untuk smartphone karena ia merasa aplikasi untuk orang seusianya masih kurang.
"Kami sering kalah dalam bermain game anak muda karena gerakan jari kami tidak cocok dengan kecepatan mereka," katanya pada CNN.
Baca: Bandara akan Ditutup 45 Menit, Begini Tanggapan Penumpang
Ia pernah meminta kepada sekelompok orang untuk membuat aplikasi game untuk kalangan usianya, tetapi tidak ada yang tertarik.
Oleh karen aitu, ia pun berinisiatif untuk membuat game tersebut seorang diri.
"Saya ingin membuat aplikasi yang menyenangkan untuk orang-orang tua agar mereka tertarik menggunakan smartphone. Dalam pengembangannya, butuh waktu sekitar setengah tahun," katanya.

Wakamiya mulai menggunakan komputer saat berusia 60 tahun, ketika ia merawat ibunya yang sudah tua.
Ia menggunakan komputer karena ia mengalami kesulitan untuk keluar dan bersosialisasi dengan teman-temannya.
Aplikasi yang diciptakan olehnya, Hinadan, merupakan sebuah game iOS yang terinspirasi dari festival tradisional di Jepang, Hinamatsuri atau Doll Hari yang dirayakan pada awal Maret.
Selama festival tersebut, boneka hias yang mewakili kaisar dan rombongan mengenakan pakaian tradisional ditampilkan dalam susunan tertentu.
Dalam aplikasi Wakamiya ini, pengguna harus menghias boneka dan menyusun boneka pada posisi yang benar.
Saat ini, ia mengajar di kelas komputer dan blog secara teratur dalam Bahasa Jepang.
Bahkan, ia menciptakan buku panduan sendiri karena menurutnya, buku panduan yang telah ada dirasa membosankan.
"Anda tidak perlu menjadi seorang profesional. Jika Anda memiliki kreativitas, Anda dapat membuat suatu bahan ajar. Saya memiliki banyak ide dan ingin membuat aplikasi baru, tetapi saya miskin keterampilan pemrograman. Saya perlu lebih banyak waktu untuk mempelajarinya," katanya. (CNN.com/TribunWow.com/Galih Pangestu J)