Kasus E-KTP Seret Nama-Nama Besar, Netizen: 'Bubarkan Saja Indonesia'
"Bubar kan saja indonesia semua nya ga ada lg yg benar satu persatu semua nya pencuri uang negara ga itu pemerintah ga itu pengusaha nya semua
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Perkara dugaan korupsi E-KTP yang merugikan negara sebesar Rp 2 triliun ternyata menyeret berbagai nama-nama besar dalam kancah politik Indonesia.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo berharap, keterlibatan nama-nama tersebut tidak menyebabkan guncangan politik.
Baca: Saksi Meringankan Ahok, Paparkan Penjelaskan Gus Dur soal Surat Al-Maidah Ayat 51
"Mudah-mudahan tidak ada guncangan politik yang besar ya, karena namanya yang akan disebutkan memang banyak sekali," ujar Agus kepada Tribunnews.com di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (3/3/2017) sore.
Penyelidikan KPK terkait perkara E-KTP ini telah dilakukan KPK selama tiga tahun dan melibatkan 283 orang saksi.
Muhammad Nazaruddin yang menjadi wistleblower dalam perkara ini menyebutkan sejumlah nama-nama yang terlibat.
Baca: Ahok Cuti, Tak Ada Selfie, Balai Kota Sepi
Nama-nama tersebut adalah mantan Menkeu Agus DW Martowardojo (kini Gubernur BI), mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua DPR Golkar Setya Novanto, mantan Mendagri Gamawan Fauzi, Komisi II DPR yang kini menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR RI, Muhammad Jafar Hafsah.
Politikus PDIP sekaligus Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly juga pernah dua kali dipanggil untuk diperiksa penyidik KPK.
Baca: Diyakini Berkhasiat, Kakek Ini Oplos Obat Tradisonal dengan Rendaman Tulang Satwa Liar
Agus mengatakan, nama-nama besar yang terlibat dalam perkara E-KTP dapat dilihat dan didengar langsung dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta, dalam waktu dekat ini.
"Nanti Anda tunggu. Kalau Anda mendengarkan dakwaan dibacakan, Anda akan sangat terkejut. Banyak orang yang namanya disebut di sana. Anda akan terkejut," ujar Agus.
Bagi KPK, penyebutan nama-nama tersebut akan membuka kembali penyelidikan yang baru.
Baca: Betah Piknik di Bali, Ini Alasan Raja Arab Tambah Waktu Liburan
"Nanti secara periodik. Kami (laksanakan) secara berjenjang, ini dulu, habis ini siapa, (proses) itu ada ya," ujar Agus.
Netizen yang mengetahui berita tersebut banyak memberikan berkomentar.
Para netizen memberikan komentarnya melalui media sosial Facebook.
Baca: Hadirkan 3 Saksi Ahok Bercuit di Tengah Sidang, Netizen: Cerdik Seperti Ular, Tulus Seperti Merpati
Netizen yang marah lantaran perilaku para koruptor, mengungkapkan amarahnya dengan melontarkan ucapan Indonesia dibubarkan.
"Bubar kan saja indonesia semua nya ga ada lg yg benar satu persatu semua nya pencuri uang negara ga itu pemerintah ga itu pengusaha nya semua saling kerja sama secara berjamaah," tulis akun Irwin Sergey.
Seorang netizen menyarankan kepada nama-nama yang terlibat untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca: Kuasa Hukum Ahok Bawa Saksi yang Mengisahkan Momen Sukun Goreng
"Sebaiknya yang pernah terlibat dalam kasus e ktp terbukti atau menerima suap...dan menjadi pejabat negara sekarang...sebaiknya mundur...malu...cemana mau jadi teladan di era good goverments yang dijalankan pak Jokowi," ujar akun Ridsi.
Adapula netizen yang membenarkan ucapan Nazaruddin.
Baca: 2 WNA Ditahan di Bandara Ngurah Rai, Bawaannya Mengerikan!
"Mulut nazarudin benar adanya masih ingat pelarian nazarudin dulu karena skenario SN...ketika nazarudin ketangkap dia nyanyi lagi Kalau aku sebutkan semua nama2 yg terlibat indonesia pasti akan goncang!!! Tapi waktu itu tidak digubris malah ketua kpk A Samadl dikriminalisasi...tapi yg jelas sering disebut nazarudin adah Setnov dan dua gubernur dari Pdip dan masih banyak lagi...yah kita awasi saja mudah2an gak masuk angin," ujar akun Yadie Mulyadi.
Netizen lain mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan korupsi yang terjadi.
Eko Santoso: "Korupsi e-ktp 2T, blm dibidang2 lain. brp dana yg msk dr tax amnesty? kita bayar pajak hanya utk menutupi/mengganti uang yg dimakan para koruptor....sia2."
Baca: Mantan Ketua KPK ini Sebut Nurdin Halid Pantas Jadi Gubernur
Lusi Ros: "pantes skali masakk buat ktp sampai 2 th blm jadi2 alesan blangko habis trs habis di makan awas kekenyangen akhirnya masuk kandang smua."
Yosi Bolang: "Ayo sebutin nama yg makan uang rakyat korupsi duit E KTP . Biar jd terkenal."
Jomblo: "Siapapun orangnya harus di tangkap walaupun presiden atau mantan presiden yang 10 tahun memimpin hanya curhat dan bilang prihatiiinnn."
Baca: Ketika SBY Bertemu Ahok dan Prabowo di Tempat Tak Terduga
Juragan Jengkol: "Buat E KTP susah rupa nya di korupsi penjarakan org2 macam itu terus pajang poto2 nya di monas."
Gus Arema Arema: "Usut tuntas..g pandang bulu..mau ketua DPR..mau mantan mentri..mau gubernur...itu uang rakyat demi kepentingan rakyat."
Are Goes Sulis: "Perolitikkan tanah air bakaal ramaii..bola panas nglindiing truus.hantam sana sini.semoga punya keberaniaan bongkar kasus ini."
Baca: Mulai dari yang Seksi Hingga Dijuluki Bapak Kematian, Inilah 5 Bodyguard Paling Garang Sedunia
Slamet Budi Utomo: "Sikat aje bos .... Koruptor bikin bangkrut Negara."
Tobben Van Persie: "Selalu ada tikus di setiap partai.. Tikus yg doyan nyolong duit."
Aji Ajik: "Pantesan E KTP.ku kok belum jadi ternyata di korupsi."
Sulaiman: "Maling teriak maling kejar terus kpk,,, rakyat bersamamu." (Tribunnews.com/Tribunwow.com/Fachri Sakti Nugroho)