Festival 'Makan Mayit Bayi' Ini Banjir Kritikan Netizen!
Netizen digegerkan oleh sebuah festival seni yang mengusung tema horor yakni #makanmayit oleh seniman bernama Natasha Gabriella Tontey.
Penulis: Lolita Valda Claudia
Editor: Galih Pangestu Jati
AIMI Jogja tidak pernah memproduksi bahan pangan apapun yang berbahan dasar ASI, dan tidak pernah bekerja sama dalam bentuk apa pun dengan akun roodkapje. Selain itu, Elia Nurvista yang dikaitkan dengan AIMI Jogja bukanlah anggota maupun pengurus AIMI Jogja ataupun AIMI cabang lainnya.
Kami tunggu permintaan maaf roodkapje secara tertulis, serta satu postingan khusus di Instagram, berisi permohonan maaf secara resmi dan klarifikasi bahwa AIMI jogja tidak ada hubungan dengan segala kegiatan yang dilakukan akun roodkapje dalam kurun waktu 1x24 jam. Untuk kami mohon roodkapje untuk membuka akun Instagram-nya, sehingga postingan itu bisa dibaca oleh masyarakat umum. Jika hal ini tidak dilakukan, maka kami akan melaporkan yang bersangkutan ke pihak yang berwajib atas tuduhan pencemaran nama baik AIMI Jogja.
AIMI adalah organisasi nirlaba berbadan hukum yg memberikan informasi yang tepat mengenai ASI dan menyusui berdasarkan keilmuan, dan merupakan grup support yang memberikan dukungan terhadap pemberian ASI dengan bertujuan meningkatkan persentase ibu menyusui dan bayi disusui di Indonesia.
Yogyakarta, 27 Febuari 2017
Ketua Cabang AIMI Jogja,
Nurul Jamilah

Menanggapi hal tersebut, pada akun instagram pribadi Natasha, @roodkapje memberikan klarifikasi dengan mengunggah sebuah foto pada Senin (2/27/2017).
Ia menuliskan, Saya, Natasha Gabriella Tontey atas nama Little Shop of Horrors Footurama, yang merasa tersinggung oleh karya saya, karya ini sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung pihak-pihak tertentu.
Melalui postingan ini pun, "saya memohon maaf sebesar besarnya kepada @aimijogja atas penyebutan nama institusi AIMI Jogja, dan perlu saya tekankan kembali, kami tidak ada hubungannya dan tidak mendapat/meminta ASI dari AIMI manapun, serta pihak AIMI tidak ada hubungannya dengan event ini sama sekali. Saya memohon maaf karena kemarin telah dengan lalai menyebutkan bahwa kami mendapat ASI dari AIMI tanpa saya tahu institusi tersebut ada dan berbadan hukum. Ini murni kelalaian dan ketidaktahuan saya. Saya berjanji tidak akan melakukan hal yang serupa di kemudian hari. "

Meski menuai banyak kontroversi, ada pula seorang musisi bernama Kartika Jahja yang mengutarakan alasannya tertarik datang ke festival tersebut.
Dalam tulisan di akun Instagramnya Kartika menuliskan, "Dengan datang ke Makan Mayit, saya ingin menguji diri saya; seberapa jauh saya bisa tergiring oleh propaganda meski saya datang dengan kesadaran penuh bahwa semua adalah rekayasa. Kebetulan, tema kanibalisme juga salah satu ketakutan terbesar saya. Hiii. Tapi kan saya tau bahwa kita tak akan benar-benar makan orang."
Selain itu, ia juga meminta maaf kepada pengikutnya jika foto-foto yang ia unggah terkait festival tersebut membuat orang lain merasa tak nyaman. (TribunWow.com/ Lolita Valda Claudia)