Kecelakaan Bus di Tawangmangu
Dari Kenangan Terakhir hingga Mimpi Gigi Copot, Ini Kisah-kisah Pilu Korban Bus Masuk Jurang
Empat guru berjasa meninggalkan keluarganya dengan duka mendalam. Beberapa di antaranya memiliki kisah yang pilu, berikut cerita lengkapnya.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Cukup sering mengupdate status, Pudji dikenal sebagai pribadi yang senang bersosialisasi dan taat beragama.
Menurut anaknya, Wahyu (30) ia adalah sosok ayah yang luar biasa.
Hal itu dibuktikan dari perhatian yang dicurahkan lewat status Facebook yang dituliskannya.
Sementara itu pengakuan tetangga korban, Pudji Hariono atau akrab disapa Hari tidak langsung meninggal setelah bus terperosok ke dalam sungai.
"Katanya, Pak Hari itu tidak langsung meninggal, dia sempat menolong istrinya untuk keluar dari bus terlebih dulu," ucap Agus, tetangga korban.
Pudji Hariono memang mengajak istrinya, Faridah Ismaniah ke Tawangmangu untuk berlibur dalam rangka perpisahan purna tugas Pudji Hariono sebagai guru Sekolah Dasar.
Agus menduga bahwa Puji Hariono meninggal setelah iba melihat istrinya yang belum sembuh total dari kecelakaan di sekitar rumahnya dan mengalami kecelakaan lagi di Tawangmangu.
Faridah Ismaniah berangkat ke Tawangmangu dalam keadaan belum sembuh total karena tangan kanannya masih di gypsum.
"Dia kan sempat menolong istrinya dulu, mungkin karena kepikiran keadaan istrinya dia jadi pingsan dan langsung meninggal," ucap Agus.
"Bahkan saya pernah tahu dia pernah pingsan ketika ada masalah," tambah Agus.
(Tribun Jatim/Ignatia Andra Xaverya/Sofyan Arif Candra Sakti)