Breaking News:

Kecelakaan Bus di Tawangmangu

Dari Kenangan Terakhir hingga Mimpi Gigi Copot, Ini Kisah-kisah Pilu Korban Bus Masuk Jurang

Empat guru berjasa meninggalkan keluarganya dengan duka mendalam. Beberapa di antaranya memiliki kisah yang pilu, berikut cerita lengkapnya.

Editor: Rimawan Prasetiyo
IST/FACEBOOK/SURYA.CO.ID
Kolase foto-foto korban kecelakaan bus wisata di Tawangmangu. 

TRIBUNWOW.COM, KARANGANYAR - Kecelakaan yang terjadi pada Bus Solaris Jaya Nopol K 1677 CD terjerumus ke jurang di Banaran, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah membawa kenangan buruk keluarga yang ditinggalkan.

Bus yang membawa 29 penumpang ini menewaskan enam orang yang mana 4 d iantaranya ada dalam satu keluarga besar.

Kecelakaan tragis terjadi, bus wisata terjun ke jurang.

Korban yang dinyatakan telah meninggal sekarang telah dipulangkan ke rumah keluarganya masing-masing.

Kabar duka yang mendalam dirasakan orang-orang yang ditinggalkan bahkan sampai di media sosial.

Empat guru berjasa yang terlibat dalam kecelakaan tersebut meninggalkan keluarganya dengan duka mendalam.

Beberapa di antaranya memiliki kisah yang pilu, berikut kumpulan ceritanya:

1. Foto terakhir keluarga Suwandi sebelum kecelakaan tragis
Suwandi tersenyum ketika berfoto bersama istrinya, Iin, dan anaknya, Icha, di Telaga Sarangan.

Almarhum Suwandi (tengah) dengan anaknya (kiri) juga meninggal dunia dalam kecelakaan tragis bus masuk jurang sementara (kanan) sang istri selamat dalam peristiwa nahas itu.
Almarhum Suwandi (tengah) dengan anaknya (kiri) juga meninggal dunia dalam kecelakaan tragis bus masuk jurang sementara (kanan) sang istri selamat dalam peristiwa nahas itu. (IST)

Mereka sedang berpose foto bersama di Telaga Sarangan, Magetan. Foto ini merupakan foto terakhir keluarga suwandi. (Istimewa)

Memakai kaus polo shirt hijau bermotif kuning, dengan logo koperasi di dada, pria berkumis itu merangkul anak dan istrinya sekaligus, dengan kedua tangannya.

Tak disangka, foto ini menjadi kenangan terakhir keluarga asal Desa Wonokasian, Wonoayu, Sidoarjo ini.

Suwandi dan putrinya, dilaporkan meninggal dunia.

Sementara istri Suwandi, mengalami luka berat.

Tidak hanya Suwandi, adik iparnya yang dikenal sebagai Bu Guru Cantik juga jadi salah satu korban tewas, Ria Resbara (26)

2. Ria Resbara
Gadis cantik berusia 26 tahun tersebut merupakan salah satu guru yang mengajar di SDN Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.

Ria Resbara semasa hidup, korban kecelakaan bus masuk jurang di Tawangmangu.
Ria Resbara semasa hidup, korban kecelakaan bus masuk jurang di Tawangmangu. (FACEBOOK)

Dia tinggal di Candinegoro, Wonoayu.

Adik kandung Iin, istri Suwandi ini akhirnya juga dinyatakan tewas dan menjadi korban bus maut.

Dikenal oleh keluarga dan teman-temannya sebagai anak ceria, dan penuh rasa peduli terhadap sekitarnya.

Ini foto terakhir dan aktivitas medsos Ria sebelum ajalnya.
Banyak netizen yang mendadak banjiri komentar serta ucapan di akunnya.

3. Dra Hj Zuhro dan keluarga
Ibu guru yang baru saja diangkat menjadi seorang Kepala Sekolah dan menggantikan Kepsek sebelumnya, Suwandi, juga jadi korban tewas dalam kecelakaan bus maut.

Foto terakhir Zuhroh bersama keluarga.
Foto terakhir Zuhroh bersama keluarga. (FACEBOOK)

Dalam rangka merayakan acara serah terima jabatan (Sertijab) Sekolah SDN Jimbaran Wetan mereka adakan wisata bersama ke Tawangmangu. Namun nahas, Suwandi beserta rombongan malah jadi korban masuknya bus maut ke dalam jurang.

Sebelum acara tersebut berlangsung, suami bu Zuhro, Pujono mengungkapkan dirinya sudah menerima perasaan dan firasat tidak enak.

Berita terakhir Dra Hj Zuhro dan anak ketiganya, Ega Nanda menjadi korban kecelakaan maut tersebut.

4. Pudji Hariono dan istri
Satu lagi guru SDN Jimbaran Wetan yang menjadi korban tewas bus maut, Pudji Hariono.

Guru yang dulu mengajar pelajaran agama ini telah dinyatakan tewas dalam kecelakaan ternyata membawa serta istrinya saat wisata.

Istri Pudji, Farida Ismaniyah (50) hanya mengalami luka ringan.

Dari penelusuran akun Facebook Pudji Hariono, tampaknya guru yang sudah purna tugas ini sering menuliskan status-status.

Pudji Hariono korban bus masuk jurang foto bersama anaknya.
Pudji Hariono korban bus masuk jurang foto bersama anaknya. (IST)

Beberapa bulan belakangan, Pudji mengunggah status yang menceritakan istrinya alami kecelakaan.

Beberapa hari sebelum acara tersebut dilaksanakan, istrinya makin sering mengajaknya beribadah.

Bahkan beberapa dari mereka ada bermimpi gigi tanggal, yang punya arti buruk.

Cukup sering mengupdate status, Pudji dikenal sebagai pribadi yang senang bersosialisasi dan taat beragama.

Menurut anaknya, Wahyu (30) ia adalah sosok ayah yang luar biasa.

Hal itu dibuktikan dari perhatian yang dicurahkan lewat status Facebook yang dituliskannya.

Sementara itu pengakuan tetangga korban, Pudji Hariono atau akrab disapa Hari tidak langsung meninggal setelah bus terperosok ke dalam sungai.

"Katanya, Pak Hari itu tidak langsung meninggal, dia sempat menolong istrinya untuk keluar dari bus terlebih dulu," ucap Agus, tetangga korban.

Pudji Hariono memang mengajak istrinya, Faridah Ismaniah ke Tawangmangu untuk berlibur dalam rangka perpisahan purna tugas Pudji Hariono sebagai guru Sekolah Dasar.

Agus menduga bahwa Puji Hariono meninggal setelah iba melihat istrinya yang belum sembuh total dari kecelakaan di sekitar rumahnya dan mengalami kecelakaan lagi di Tawangmangu.

Faridah Ismaniah berangkat ke Tawangmangu dalam keadaan belum sembuh total karena tangan kanannya masih di gypsum.

"Dia kan sempat menolong istrinya dulu, mungkin karena kepikiran keadaan istrinya dia jadi pingsan dan langsung meninggal," ucap Agus.

"Bahkan saya pernah tahu dia pernah pingsan ketika ada masalah," tambah Agus.

(Tribun Jatim/Ignatia Andra Xaverya/Sofyan Arif Candra Sakti)

Sumber: Tribun Jatim
Tags:
TawangmanguSidoarjoSD Jimbaran Wetan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved